PR BEKASI - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon turut mengomentari ucapan Menteri Agama (Menag) baru yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut soal kelompok Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia.
Gus Yaqut mengungkapkan, dirinya tidak ingin warga minoritas yang menganut Syiah dan Ahmadiyah terusir dari kampung halaman mereka lantaran perbedaan keyakinan.
"Mereka warga negara yang harus dilindungi," ucapnya.
Menag baru pilihan Jokowi tersebut menyebutkan Kementerian Agama (Kemenag) akan melindungi dan siap memfasilitasi dialog intensif untuk menjembatani perbedaan tersebut.
Baca Juga: Indonesia Tak Berniat Normalisasi dengan Israel, Guru Besar UI Jelaskan 3 Alasannya
"Perlu dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan. Kementerian Agama akan memfasilitasi," ujar Gus Yaqut.
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon menolak keras rencana Gus Yaqut tersebut. Menurutnya hal itu hanya akan menambahkan masalah yang tidak diperlukan di Indonesia saat ini.
"Menambah masalah yang tak perlu. Seperti kata pepatah, siapa menabur angin akan menuai badai," ujar Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @fadlizon, Sabtu, 26 Desember 2020.
Menambah masalah yg tak perlu. Seperti kata pepatah, siapa menabur angin akan menuai badai. https://t.co/jAz44u6TUm— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 25, 2020
Sementara Muhammadiyah menyarankan agar rencana pemerintah untuk mengafirmasi hak beragama warga Syiah dan Ahmadiyah harus dipikirkan secara matang karena masyarakat saat ini memerlukan ketenangan.
Editor: M Bayu Pratama