Minta Sandiaga Uno Tak Utak-Atik Bali, Niluh Djelantik: Babi Guling dan Tuak Tetap Jadi Andalan Kami

- 28 Desember 2020, 15:37 WIB
Niluh Djelantik (kanan) secara tegas menolak wacana wisata halal yang diusung Sandiaga Uno (kiri).
Niluh Djelantik (kanan) secara tegas menolak wacana wisata halal yang diusung Sandiaga Uno (kiri). /Pikiran-Rakyat.com/Kolase Foto Instagram.com/@sandiuno/@niluhdjelantik

PR BEKASI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja perdana ke Bali, Minggu, 27 Desember 2020.

Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga Uno akan membahas soal pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif dan juga wisata halal di Bali.

Rupanya wacana wisata halal di Bali itu mendapat banyak sorotan dari publik, salah satunya dari perancang sepatu terkemuka, Niluh Djelantik.

Baca Juga: Bromo Syaratkan Para Wisatawan untuk Bawa Hasil Negatif Rapid Test Antigen

Niluh Djelantik secara tegas menolak wacana wisata halal yang diusung Sandiaga Uno. Dia juga meminta Sandiaga Uno untuk tidak mengutak-atik Bali.

Pasalnya, pariwisata di Bali sudah memiliki ciri khasnya sendiri, dan akan selalu menjadi anadalan bagi pelaku usaha wisata di Bali.

"Jangan utak-atik Bali. Ingat Mas Menteri, kami menolak wacana wisata halal dan program Oke Oce. Pantai akan terus berbikini dan babi guling tetap jadi andalan kami. Arak dan tuak akan tetap jadi minuman favorit kami," kata Niluh Djelantik, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @niluhdjelantik, Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Dipaksa Akui Kim Jong Un sebagai Tuhan, Umat Kristen di Korut Jadi Bahan Uji Coba Senjata Kimia

Niluh Djelantik mengatakan bahwa sebelum Sandiaga Uno lahir, Bali sudah menjadi destinasi pariwisata yang mendunia dan andalan nomor dua di Indonesia.

Oleh karena itu, dia mengusulkan agar Sandiaga Uno membuat sistem IT yang bagus untuk menunjang informasi destinasi yang wisatawan inginkan, dan fokus pada sumber daya manusianya saja.

"Gak perlu bawa wacana halal haram di sini. Gak perlu jadikan Bali sapi perah yang di masa pandemi melanda justru kondisinya paling parah," kata Niluh Djelantik.

Baca Juga: Rekaman CCTV Tol Japek Masih 'Kasar', Komnas HAM: Perlu Analsisi Lebih Dalam

Dia pun menegaskan bahwa dia akan terus bersuara, jika Sandiaga Uno masih berusaha untuk mengotak-atik Bali. 

Menurutnya, apa yang dilakukannya kini juga pasti akan dilakukan oleh pelaku usaha wisata di NTT, Toba, Manado, dan destinasi pariwisata lainnya di Indonesia.

Dia pun tak keberatan jika Sandiaga Uno memiliki ide yang out of the box untuk memajukan pariwisata, tapi tentu tanpa harus mengotak-ngotakkan satu kelompok atau golongan.

Baca Juga: Sayangkan Jika PTPN Ingin 'Habisi' Pesantren HRS, Refly Harun: Tempuh lah Jalur Hukum yang Beradab

"Paham Mas Menteri? Jadi Menteri Pariwisata di jaman pandemi bukan hal yang mudah. Posisimu sangat krusial. Pakai ide yang out of the box tanpa harus mengotak-ngotakan," ujar Niluh Djelantik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Niluh Djelantik (@niluhdjelantik)

Menurutnya, duduk bersama pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di 34 provinsi, tak cukup hanya dengan kepala dinas saja.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris 2020/2021 Pekan ke-15: West Brom Kubur Tren Kemenangan Kandang Liverpool

"Mereka bisa kasih kamu input berharga dengan biaya minimal, bahkan gratis. Anggaran yang kementerian punya gunakan untuk pemberdayaan, result oriented, bukan cuma jadi ajang bakar uang," kata Niluh Djelantik.

Dia juga meminta agar Sandiaga Uno menggunakan anggaran negara dengan bijak untuk pemulihan pariwisata di Indonesia.

"Karena duit yang kamu gunakan bukan diambil dari daun kamboja. Anggaran kementerian adalah uang negara. Gunakan Rp4,9 triliun dengan bijak untuk pemilihan pariwisata, fokus pada Experience Destination (manjakan wisatawan domestik). Quality tourism berbasis budaya kearifan lokal. Pemberdayaan SDM ekonomi kreatif go digital," tuturnya.

Baca Juga: Gerak Cepat Kemenlu, Polisi Malaysia Akan Tindak Tegas Pelaku Video Parodi Lagu 'Indonesia Raya'

Terakhir, Niluh Djelantik mengungkapkan, jika saran dan masukan darinya diabaikan, Sandiaga Uno sungguh keterlaluan.

"Kalau Mas Menteri sudah dikasih masukan gratis sama tukang sepatu masih gak mau tahu. Itu namanya terlalu. Entar direshuffle, terus gak bisa nyalon 2024. Mas Menteri bisa nangis sambil gigit seprai di bawah pohon bambu." kata Niluh Djelantik.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x