Viral! Dosen Harvard Sebut Minyak Kelapa Layaknya Racun, Guru Besar IPB Beri Jawaban Menohok

- 28 Desember 2020, 19:38 WIB
Ilustrasi minyak kelapa.
Ilustrasi minyak kelapa. /Pixabay

PR BEKASI – Informasi tentang pernyataan Guru Besar Universitas Harvard Amerika Serikat Prof Karin Michels yang menyebutkan minyak kelapa merupakan salah satu makanan terburuk dan layaknya minum racun bagi kesehatan baru-baru ini viral. 

Karin menyebutkan kandungan lemak jenuh pada minyak kelapa mencapai lebih dari 80 persen, lebih banyak daripada lemak babi. 

Asam lemak yang terkandung pada minyak kelapa juga berbahaya untuk kesehatan jantung karena meningkatkan risiko penyakit kardiovas. 

Baca Juga: Khawatir dengan Varian Baru Covid-19, Indonesia Tutup Pintu Bagi WNA per 1 hingga 14 Januari 2021

Menanggapi informasi tersebut, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University Prof Nuri Andarwulan menilai informasi viral itu merupakan penyataan yang tidak utuh dan tidak lengkap. 

Nuri mengatakan tidak benar bila ada yang menyebutkan minyak kelapa mengandung racun karena tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan kandungan lemak jenih tinggi dapat menyebabkan racun.

“Minyak kelapa disebut jenuh, betul. Bila total angka lengkap dijumlahkan maka akan menghasilkan angka 90 persen jenuh. Namun, kualitas dan profil asam lemaknya berbeda dengan hewani,” kata Nuri dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dikutip dari Antara, Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Kantor Pos Bekasi Salurkan Bansos Provinsi Total 2.8 Miliar untuk Puluhan Ribu Penerima Manfaat

Nuri menuturkan, mayoritas kandungan asam lemak pada minyak kelapa 55 persen hingga 70 persen merupakan asam lemak rantai sedang. 

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x