Mengejutkan! Anggota Muda Teroris JI Ini Mengaku Dikirim ke Suriah untuk Jaga RS dan Perbatasan

- 28 Desember 2020, 20:09 WIB
Ilustrasi Jaringan Teroris.*
Ilustrasi Jaringan Teroris.* /PIXABAY

Lebih lanjut, ia juga diminta untuk memperbantukan menjaga rumah sakit serta wilayah perbatasan. Di sana ia bergabung dengan kelompok Ja’bah Mitroh.

“Saya mendapat pelatihan militer di sana dan juga belajar agama. Lalu ditugaskan di beberapa tempat seperti rumah sakit dan menjaga perbatasan,” kata Ahmad Haridz, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, pada Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: JK Sebut APBN Indonesia Bisa Ludes karena Utang, Rocky Gerung: Istana Kok Begitu Aja Gak Paham

Namun, Ahmad Hafidz berhasil ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Polri dan telah dinyatakan bersalah dengan vonis hukuman 5 tahun penjara. 

Seperti diberitakan sebelumnya, pelatih kepala sasana atau pusat pelatihan jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI) Joko Priyono alias Karso mengaku diamanahkan oleh pimpinannya untuk merekrut santri dengan IQ terbaik dari beberapa pondok pesantren (ponpes).

Ia menyebutkan bahwa pimpinan JI para Wijayanto menyuruhnya untuk melatih anggota muda generasi JI.

Baca Juga: Viral! Dosen Harvard Sebut Minyak Kelapa Layaknya Racun, Guru Besar IPB Beri Jawaban Menohok

“Kita rekrut dari beberapa pondok yang agamanya bagus dan pintar. Targetnya ranking 1-10 di pondok pesantrennya. Karena Mumin (Keagamaannya Bagus) kan lebih mudah dicintai," tuturnya.

Dalam perjalanannya, menurut Karso ada juga anak-anak dengan nilai kelulusan di ranking 20-10 di ponpesnya. 

Hal tersebut tidak terlalu dipermasalahkan oleh kelompoknya. Yang terpenting, anak-anak generasi muda ini mau melaksanakan pelatihan dan ajaran-ajaran yang telah disiapkan oleh kelompok tersebut. 

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x