“Jadi target pimpinan (JI) ini merekrut anak-anak muda lulusan terbaik dengan ranking 1-10 di beberapa Pondok Pesantren Pulau Jawa dan pulau lainnya,” kata Argo dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dikutip dari PMJ News, Senin, 28 Desember 2020.
“Target itu dilakukan, agar generasi muda ini semakin mudah untuk memahami apa yang didoktrin oleh pemimpinnya,” katanya
Baca Juga: Terbongkar! Sebelum Dikirim ke Suriah, Generasi Muda Teroris JI Dilatih Bergaya Militer di Semarang
Hal tersebut juga dibenarkan oleh pelatih kepala Sasana JI di Semarang, Joko Priyono alias Karso.
Karso mengaku diamanahkan oleh pemimpinnya untuk merekrut santri dengan IQ terbaik dari beberapa pondok pesantren.
“Saya diamanahkan oleh pimpinan kami Para Wijayanto untuk melatih anggota muda generasi kita (JI). Kita rekrut dari beberapa pondok yang agamanya bagus dan pintar,” kata Karso.
Baca Juga: Hore, Kabar Baik untuk PNS, Tahun Depan THR dan Gaji 13 Dipastikan Dibayar Utuh Tanpa Potongan
“Targetnya ranking 1-10 di pondok pesantrennya. Karena Mumin (Keagamaannya Bagus) kan lebih mudah dicintai," katanya.
Menurut Karso, pelatihan dasar awal bela diri membentuk anggotanya sekelas atlet selama 6 bulan, Termasuk juga pandai menggunakan pedang dan samurai.
Selama pelatihan, dalam 1 bulan di Sasana tersebut membutuhkan dana sekitar 65 juta rupiah. Angka itu untuk membayar biaya bulanan 8 pelatih dan juga biaya untuk makan sehari-hari dan kebutuhan lainnya.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: PMJ News