PR BEKASI - Aliansi Emak-emak pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 mengaku kecewa kepada kedua sosok jagoannya.
Kekecewaannya tersebut karena kedua sosok yang mereka dukung dengan seluruh uang dan tenaga mereka malah masuk ke kabinet rivalnya yakni Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Melalui Aliansi Rakyat Terbohongi Capres-Cawapres, mereka membuat undangan terbuka kepada seluruh relawan eks pendukung Prabowo-Sandi, terutama emak-emak militan yang merasa tertipu atau dibohongi.
Baca Juga: Pertama Kali, DPR Tolak Pengajuan Hak Veto Presiden Donald Trump tentang RUU Pertahanan Nasional
Dalam undangan tersebut, Prabowo Subianto yang telah ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno yang baru saja ditunjuk untuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) disebut sebagai orang munafik lantaran dianggap sebagai pembohong, ingkar janji, dan berkhianat.
Menanggapi hal tersebut, akademisi sekaligus pengamat politik Tanah Air, Rocky Gerung menyindir pihak kepolisian lantaran di awal tahun polisi akan disibukkan dengan laporan soal 'investasi politik bodong'.
"Saya dengar, ini awal tahun polisi bakal tambah sibuk karena akan banyak laporan masuk, bukan hanya persoalan pelanggaran UU ITE tapi juga ada persoalan 'investasi politik bodong' yang akan diprotes emak-emak," ucapnya.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube resminya, pada Kamis, 31 Desember 2020, kalimat 'investasi politik bodong' Rocky Gerung diutarakan usai membaca undangan yang beredar di berbagai media sosial tersebut.
Editor: M Bayu Pratama