Viral Video Seorang Pemulung di Jakarta Tolak Ajakan Mensos, Risma: Bu, Saya Ini Menteri Sosial

- 5 Januari 2021, 20:16 WIB
Tangkapan layar yang memperlihatkan seorang pemulung yang sempat menolak ajakan Mensos Risma untuk pulang.
Tangkapan layar yang memperlihatkan seorang pemulung yang sempat menolak ajakan Mensos Risma untuk pulang. /Twitter.com@BiLLRaY2019

PR BEKASI - Baru-baru ini beredar video viral yang memperlihatkan seorang pemulung menolak ajakan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini untuk ikut dengannya agar bisa dicarikan rumah.

Video berdurasi dua menit 20 detik tersebut diunggah oleh pemilik akun Twitter @BiLLRaY2019 pada Selasa, 5 Januari 2020.

Dalam kunjungan Risma beserta timnya ke trotoar yang diketahui berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, ia membangunkan seorang pemulung perempuan yang tengah tertidur di trotoar.

Baca Juga: Amien Rais Sebut Nama Ini Jadi Kapolri Baru, Ruhut Sitompul: Tidak Elok, Mengangkat tapi Menjatuhkan

Lalu Risma pun langsung menanyakan soal tempat tinggal ibu tersebut dan mengajak untuk ikut dengan dirinya supaya bisa dicarikan tempat tinggal yang layak.

"Jenengan gak punya rumah ya, ikut saya ya, saya carikan rumah untuk bisa tidur dan gak kehujanan ya? Mau ya bu? Ikut saya ya bu?," ujar Risma.

Namun jawaban mengagetkan justru keluar dari mulut ibu ini saat ditanya Risma yang mengajaknya untuk ikut dengannya saat ini juga (sekarang).

Baca Juga: Diduga Miliki 'Sandi Pesan' Khusus, Pengamat: Drone Bawah Laut Patut Dicurigai untuk Intai Indonesia

"Gamau," jawab ibu pemulung tersebut, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @BiLLRaY2019, Selasa, 5 Januari 2021.

Menanggapi jawaban ibu tersebut yang terlihat ketakutan dengan ajakannya, Risma pun langsung menegaskan bahwa dirinya adalah Menteri Sosial.

"Gapapa, saya carikan rumah, saya carikan uang, ibu gak usah takut, saya bisa bantu ibu, Bu saya ini menteri sosial Risma, saya bisa bantu. Ayo ikut saya, nanti biar pulang ibu bisa nerima uang," ujar Risma.

Baca Juga: Unggah Momen Terakhir Bersama Chacha Sherly, Melaney Ricardo: Mengejutkan, Tak Seorang pun Menyangka

Diketahui, gerobak milik ibu pemulung tersebut beserta isinya telah dibeli oleh Risma.

Risma membelinya dengan harga Rp500 ribu untuk gerobak, sedangkan isi gerobaknya dihargai sebesar Rp300 ribu.

Baca Juga: WHO Serius Ungkap Misteri Asal Usul Pagebluk, China Perkuat Narasi Tentang Covid-19

Viralnya video tersebut pun menuai pro dan kontra dari warganet. Walaupun banyak yang berkomentar positif ada juga yang menyebut bahwa sebagai Menteri Sosial, Risma seharusnya fokus membuat kebijakan untuk masyarakat Indonesia, bukan hanya Jakarta.

"Seneng sih lihatnya, tapi lebih berharap sebagai menteri bikin kebijakan yang bisa dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan se-Indonesia Raya. Kalo Jakarta doang, keenakan dinsos pemkot DKI dong, bu," kata akun @hest__i.

"Di Indonesia banyak banget bu pemulung, ibu rayu aja semuanya dari Sabang sampai Merauke, biar pada pulang. Tapi jangan lupa minum tolak angin ya bu," ujar akun @puspuuus.

Baca Juga: Dinilai Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19, Berikut Pengertian dan Proses Terapi Plasma Konvalesen

Perlu diketahui, gaya Risma yang blusukan dalam bekerja ternyata memang telah mendarah daging sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyebut bila gaya kepemimpinan Wali Kota Risma menjadi inspirasi pejabat di lingkungan pemerintah kota.

Salah satu gaya Wali Kota Risma yaitu sering blusukan atau turun ke lapangan.

Baca Juga: Kritik Partai Komunis yang Berkuasa, Vietnam Jebloskan Tiga Jurnalis ke Penjara

"Wali kota Risma siapa pun tahu, sangat dicintai rakyat Surabaya. Itu karena Bu Risma sering turun ke lapangan untuk bertemu rakyat. Ia tahu keadaan di masyarakat, dengan mata kepala sendiri. Dari sana, lahirlah kebijakan-kebijakan pro-rakyat," kata Adi.

Apa yang disampaikan Adi itu sebagai tanggapan atas komentar politikus NasDem yang juga Sekretaris Fraksi Demokrat-Nasdem DPRD Surabaya, Imam Syafii yang menuding pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pencitraan karena sering turun ke rakyat.

Hal itu disampaikan Imam saat menanggapi jawaban wali kota atas pandangan fraksi-fraksi terkait RAPBD Surabaya 2020.

Baca Juga: Amien Rais Analogikan Kisah Firaun dengan Pemerintahan Jokowi, DPR: Spekulatif dan Tidak Tepat

Menurut Adi, gaya Risma tersebut justru menginspirasi pejabat-pejabat di Pemkot Surabaya untuk semakin rajin turun ke lapangan.

Bahkan menurutnya, pejabat di level kelurahan dan kecamatan juga menjadi rajin turun ke warga.

"Saya rasa, di Kota Surabaya, sekarang tidak zamannya pejabat duduk di balik meja. Apalagi sekadar menerima laporan ABS (asal babak senang) dari bawahan." ujar Adi.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x