Sebut Ada Polarisasi Politik Bermula dari Pilkada 2017, SBY: Ini Membahayakan Masa Depan Bangsa Kita

- 9 Januari 2021, 12:37 WIB
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kekhawatirannya akan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kekhawatirannya akan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. /ANTARA/Arif Firmansyah/

SBY pun turut prihatin jika hawa permusuhan tersebut juga ikut menembus lingkaran tentara dan polisi yang seharusnya menjadi contoh dalam persatuan dan persaudaraan sebagai bangsa Indonesia.

"Keadaan ini sungguh menyedihkan dan sekaligus membahayakan masa depan bangsa kita," ujar SBY.

Baca Juga: Akun Donald Trump Ditutup, Ustaz Fahmi Salim: Di Negara Lain Akun Rakyat yang Kritis Malah Ditutup

SBY lantas teringat apa yang dia alami pada tahun 1964-1965 dulu, saat dirinya masih bersekolah SMA.

"Masyarakat kita, bahkan hingga tingkat grassroots, terbelah karena faktor politik dan ideologi. Polarisasi sosial tajam. Pelajar, mahasiswa, pemuda, guru, buruh, petani, dan sejumlah masyarakat terbelah. Bahkan berhadap-hadapan," tutur SBY.

Oleh karena itu, SBY mengingatkan, jika polarisasi antarkubu politik sangat tajam, kehidupan demokrasi pasti tidak sehat.

Baca Juga: Fadli Zon Dilaporkan, Gus Umar Singgung Ganjar Pranowo: Jangan Sok Jadi Pemilik Tunggal Kebenaran

Salah satunya, dalam memilih calon-calon pemimpin baik di pusat maupun daerah akan sangat dipengaruhi dan bahkan ditentukan apakah mereka memiliki identitas, paham ideologi, dan politik yang sama.

Sehingga menurutnya, pertimbangan utama dalam memilih pemimpin seperti faktor integritas, kapasitas, dan kesiapan untuk memimpin dianggap tak lagi penting.

"Kalau hal begini menjadi kenyataan di Indonesia, dan dari tahun ke tahun makin ekstrem, bisa dibayangkan masa depan negeri ini," ujar SBY.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah