Inilah Sosok Kapten Afwan Pilot Sriwijaya dalam Kehidupan Sehari-hari, Ketua RT: Orangnya Santun

- 10 Januari 2021, 09:23 WIB
Ketua RT 1/10 Perumahan BCE, Kabupaten Bogor, Agus Pramudibyo di kediaman Kapten Afwan, Sabtu , 9 Januari 2021.
Ketua RT 1/10 Perumahan BCE, Kabupaten Bogor, Agus Pramudibyo di kediaman Kapten Afwan, Sabtu , 9 Januari 2021. /ANTARA/M Fikri Setiawan/ANTARA

PR BEKASI - Pesawat maskapai Sriwijaya Air J-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2021 kemarin.

Salah satu sosok yang tak terlepas dari sorot mata masyarakat adalah kapten pilot Sriwijaya Air J-182, Afwan.

Kapten Afwan pilot Sriwijaya Air SJ 182, yang pesawatnya hilang di atas Pulau Lancang Kepulauan Seribu dikenal alim di lingkungan Perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Agus Pramudibyo selaku ketua RT di kediaman Kapten Afwan, menuturkan bagaimana sosok kapten Afwan di mata tetangga, yang dikenalnya baik dan santun.

Baca Juga: Minta Kemenhub Perketat Regulasi Penerbangan, DPR: Jika Terus Jadi Pelajaran, Kita Tak Tamat Sekolah

"Baik orangnya santun, rajin salat, kalau libur pasti selalu ke masjid," ucap Agus Pramudibyo, Sabtu malam, 9 Januari 2021.

Menurut Agus, Kapten Afwan yang juga sempat menjadi bendahara masjid dan mantan ketua RT setempat, sering memberi tausiah dalam setiap kegiatan keagamaan di lingkungan komplek.

"Beliau sering mengisi tausiah di arisan RT, ataupun kalau ada kegiatan-kegiatan di lingkungan perumahan sini," ujar Agus.

Agus menyebutkan bahwa meski Kapten Afwan belum ber-KTP Bogor, tapi ia sudah tinggal di RT1/10 Perumahan BCE, Kabupaten Bogor sejak 10 tahun silam.

Baca Juga: Fakta Baru Jatuhnya Sriwijaya Air: Keberangkatan Delayed 30 Menit Hingga Sempat Terbang ke Pontianak

Agus mengatakan, Kapten Afwan diketahui tinggal bersama seorang istri dan tiga anak, paling sulung masih duduk di bangku kelas 1 SMP dan paling bungsu masih duduk di bangku TK.

Kapten Afwan merupakan mantan personel TNI AU yang sudah purna tugas sejak 1998. Ia pernah berdinas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31.

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lepas landas (take off) dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas Pulau Lancang Kepulauan Seribu.

Sampai saat ini pencarian serpihan Pesawat dan para penumpang Sriwijaya Air SJ 182 terus dilakukan. 

Baca Juga: Desak Tangkap Oknum-oknum Polisi 'Nakal', Amien Rais: Jokowi You Know What To Do

Dikabarkan, Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsdya Bagus Puruhito selaku SAR Coordinator (SC) pada operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 menerima serpihan-serpihan pesawat yang diduga kuat berasal dari pesawat yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Dalam keterangan pers, Basarnas menyerahkan serpihan yang diduga badan pesawat yang ditemukan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki tersebut dilakukan oleh Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator yang berlangsung di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok.

Serpihan pertama yang sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah tersebut sampai ke posko terpadu, Sabtu 9 Januari 2021 dini hari, sekitar pukul 23.55 WIB.

Baca Juga: Akan Lanjutkan Usaha Orang Tua di Pontianak, Kakak Beradik Hilang dalam Kecelakaan Pesawat Sriwijaya

"Serpihan ini ditemukan oleh tim SAR di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Serpihan-serpihan ini yang sebelumnya beredar di berbagai media," kata Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 10 Januari 2021.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah