Tim Penyelam Kopaskan Temukan Potongan Tubuh, 7 Kantong Jenazah Dikirimkan ke RS Polri Kramat Jati

- 10 Januari 2021, 22:13 WIB
Sejumlah serpihan pesawat yang ditemukan tim SAR di lokasi pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Selain itu, ada juga potongan tubuh korban kecelakaan.
Sejumlah serpihan pesawat yang ditemukan tim SAR di lokasi pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Selain itu, ada juga potongan tubuh korban kecelakaan. /Instagram BASARNAS @sar_nasional

Sementara itu dalam pencarian ini, Edy mengatakan bahwa Satkopaska telah menurunkan empat tim dalam pencarian korban. Satu berada di KRI Teluk Gilimanuk, satu tim di KRI Rigel-933, dan dua tim berangkat menggunakan dua sea rider.

Kemudian dari anggota tim yang ikut terjun, disebutkan sebagiannya adalah anggota berpengalaman dalam kasus pencarian korban pesawat jatuh di perairan. Seperti yang dilakukan pada kasus pesawat jatuh, beberapa waktu lalu di perairan Karawang.

"Sebagian penyelam pernah ikut membantu evakuasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada tahun 2018 lalu," kata Edy.

Selanjutnya, menurut keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi Rusdi Hartono, tim Disaster Victim Identification (DVI) akan melakukan identifikasi terhadap kantong-kantong jenazah.

Baca Juga: Pesohor Tanah Air Ucapkan Belasungkawa Kecelakaan Sriwijaya Air, Krisdayanti Hingga Anggun C. Sasmi 

Ia pun mengajak kepada keluarga korban kecelakaan pesawat untuk menyampaikan informasi berupa identitas administrasi korban seperti ijazah, kartu keluarga, dan dokumen-dokumen lainnya.

Sebelumnya pesawat jenis Boeing 737-500 disebut hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tersebut lepas landas pada pukul 14.36 WIB dan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. Pesawat kini diduga jatuh di Kepulauan Seribu, sehingga pencarian lokasi jatuh pesawat dilakukan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Hingga kini keberadaan pesawat yang diproduksi tahun 1994 dan membawa 62 orang tersebut, masih diinvestigasi oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x