Jokowi Curhat Soal 'Hilangnya' Kedelai dan Bawang Putih, Arief Poyuono: Berantas Mafia Impor Pangan

- 12 Januari 2021, 06:15 WIB
Mantan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyoroti pernyataan Jokowi soal keterbatasan pupuk hingga bawang.
Mantan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyoroti pernyataan Jokowi soal keterbatasan pupuk hingga bawang. /Pamela Sakina/Antara

PR BEKASI - Eks Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono memberikan tanggapannya terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyoroti persoalan pupuk, kedelai hingga bawang yang menjadi komoditi pokok di masyakarat.

Arief Poyuono menegaskan beberapa saran darinya terkait persoalan yang sedang disoroti presiden Jokowi.

Pertama, ia menegaskan agar presiden dapat menegaskan kepada pihak terkait untuk berhenti melakukan impor terhadap produk kedelai dan bawang putih.

Baca Juga: Kritik Kebijakan PSBB Jawa-Bali, Teddy Gusnaidi: Hanya Judulnya Saja, Tapi di Lapangan Nol 

"Setop impor kedelai & bawang putih, Kangmas!" kata Arief Poyuono dalam cuitannya melalui akun twitter pribadinya @bumnbersatu, Senin, 11 Januari 2021.

Arief Poyuono juga meminta Presiden Jokowi agar dapat menumpas mafia impor pangan yang ada di Indonesia yang salah satu caranya ialah dengan menugaskan Kapolri yang baru nantinya.

Ia juga menyarankan untuk nantinya Kapolri yang baru dapat memberantas praktIk penyaluran pupuk subsidi yang diduga olehnya terdapat penyelewengan di dalamnya yang dilakukan oleh mafia tersebut.

"Berantas mafia impor pangan & Tugasin Kapolri Baru berantas mafia penyaluran pupuk subsidi di Deptan yg diselewengkan dijual ke perkebunan-perkebunan swasta," ujar Arif, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter pribadinya @bumnbersatu, Senin, 11 Januari 2021.

Baca Juga: BPOM Pastikan Vaksin Covid-19 Sinovac Aman Digunakan, Sekjen PSI: Saya Siap Antre Nunggu Giliran 

Sebelumnya, dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2021, Senin, 11 Januari 2021, Presiden Jokowi menyoroti pemberian subsidi pupuk yang telah digelontorkan dalam jumlah besar, akan tetapi belum ada return yang diterima oleh negara.

Jokowi menyebut pemerintah sudah menganggarkan subsidi sejumlah lebih dari Rp30 triliun setiap tahunnya untuk pupuk tersebut. Ia lantas mempertanyakan ke mana hasil dari pemberian subsidi tersebut yang tidak memberi return ataupun lonjakan terhadap produksi pupuk.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyoroti terkait masih banyaknya komoditas utama yang masih mengandalkan impor, di antaranya yang impornya masih tinggi yaitu bawang putih dan kedelai.

Ia menyebut bahwa harga produksi dari bawang putih dan kedelai lokal masih lebih tinggi dibandingkan dengan yang impor. Presiden mengimbau perlu adanya produksi lokal dalam jumlah besar.

Baca Juga: HRS Jadi Tersangka Lagi, Luqman Hakim: Sabar Pak Rizieq, Hadapi dengan Senyuman dan Siapkan Mental 

Hal tersebut dilakukan agar nantinya harga dari kedua komoditas tersebut juga dapat bersaing dengan produk dari negara lain.

Dalam kesempatan itu, ia turut mengapresiasi terkait adanya kenaikan angka ekspor dalam sektor pertanian, akan tetapi menurutnya hal tersebut bukanlah berasal dari komoditas yang diberikan subsidi oleh pemerintah.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah