Sebut Pemerintahan Zaman SBY Cari Aman, Teddy Gusnaidi: Apa Aja Subsidi Agar Bagus secara Statistik

- 14 Januari 2021, 05:29 WIB
Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi kembali mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi kembali mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Tangkapan layar YouTube.com/ Indonesia Lawyers Club/

PR BEKASI - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi kembali mengkritik masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2014 silam.

Seperti diketahui, sebelumnya Teddy Gusnaidi menyebut bahwa kondisi Indonesia tidak akan sesulit sekarang ini dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan bekerja keras seperti sekarang, jika SBY tidak pernah jadi Presiden RI.

Kali ini, Teddy Gusnadi menyebut bahwa era pemerintahan SBY adalah zaman yang hanya mencari aman saja.

Baca Juga: Soal Arie Kriting yang Nikahi Indah Permatasari, Hanung Bramantyo: Orang Tua Juga Bisa Durhaka Keles

Pasalnya, segala hal pada pemerintahan SBY disubsidi agar secara statistik kondisi Indonesia terlihat bagus. Padahal, kenyataannya tidak demikian.

"Zaman @SBYudhoyono zaman cari aman, apa aja subsidi agar secara statistik terlihat bagus, walaupun kondisi rakyat gak bagus, karena tidak tepat sasaran," kata Teddy Gusnadi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @TeddyGusnaidi, Kamis, 14 Januari 2021.

Tak hanya itu, Teddy Gusnaidi juga menyebut bahwa selama dua periode menjadi presiden, SBY telah membiarkan kelompok radikalisme hidup.

Baca Juga: Kelas Terdidik Marah Raffi Ahmad Vaksinasi Bareng Jokowi, Tsamara Amany: Masyarakat Butuh Role Model

Akibatnya, kini Jokowi harus bekerja keras untuk memperbaiki hal tersebut.

"Zaman SBY zaman cari aman, membiarkan kelompok radikalisme hidup. Padahal itu semua bom waktu, kini Jokowi bekerja sangat keras memperbaikinya," kata Teddy Gusnadi.

Sadar banyak yang menghujatnya usai mengkrik Jokowi, Teddy Gusnaidi lantas menyebut bahwa tanpa PKPI, maka SBY tidak akan pernah menjadi presiden.

Baca Juga: HRS Jadi Tersangka Lagi, Luqman Hakim: Sabar Pak Rizieq, Hadapi dengan Senyuman dan Siapkan Mental

"Kalau gak ada PKPI dan PBB, @SBYudhoyono
gak akan pernah menjadi presiden, karena tidak memenuhi syarat pencalonan di tahun 2004," kata Teddy Gusnaidi.

Lebih lanjut, Teddy Gusnaidi menyebut bahwa SBY berhasil menjadi presiden buka karena prestasi, tapi karena diframing pihak yang terzalimi.

"Gak tahu sejarah, @SBYudhoyono jadi presiden karena sinetron jenderal kekanakan, diframing pihak yang terzalimi, bukan karena prestasi, sehingga berefek pada suara partai," kata Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: HRS 'Panen' Status Tersangka, Rocky Gerung: Salah Dia Cuma Satu, Tidak Mau Disogok Uang dan Jabatan

Di akhir cuitannya, Teddy Gusnaidi menyebut bahwa SBY berkali-kali menggunakan cara terzalimi untuk menarik simpati masyarakat, tapi kini sudah tak ampuh lagi.

"SBY berkali-kali mau gunakan cara terzalimi lagi, tapi sudah tidak ampuh, malah membuat orang tidak bersimpati," ujar Teddy Gusnaidi.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x