PR BEKASI - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) baru-baru ini mengklarifikasi bahwa aksi blusukannya di Jakarta bukan merupakan ajang pencitraan apalagi sebuah sandiwara yang sudah direncanakan.
Tri Rismaharini (Risma) pun meminta agar tindakannya yang membantu para PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) tak dilihat sebagai tindakan menteri, karena hakikatnya itu adalah kewajiban manusia untuk saling tolong-menolong.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi meminta seluruh masyarakat untuk menghentikan perdebatan soal blusukan Tri Rismaharini (Risma).
Baca Juga: Sebut Ada Polarisasi Politik Bermula dari Pilkada 2017, SBY: Ini Membahayakan Masa Depan Bangsa Kita
Pasalnya, Risma sudah mengklarifikasi bahwa itu adalah tindakan pribadi, sebagai bentuk berzakat dan beramal.
"Jangan dipermasalahkan, kok berzakat dan beramal bawa-bawa media? Biarkan saja, setiap orang punya cara masing-masing," kata Teddy Gusnaidi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan @TeddyGusnaidi, Sabtu, 9 Januari 2021.
Teddy Gusnaidi juga menyebut bahwa Risma sudah memastikan bahwa dia tidak akan menelantarkan pekerjaannya sebagai Mensos, meskipun melakukan blusukan untuk berzakat dan beramal.
Baca Juga: Risma Pekerjakan Pemulung di BUMN, Said Didu: Gawat, BUMN Itu Butuh Profesionalisme dan Keahlian Bu
"Artinya beliau paham bahwa tugasnya sebagai menteri bukan blusukan seperti yang dilakukan sekarang ini, ini pribadi," ujar Teddy Gusnaidi.