Network
/photo/2021/01/14/1625656564.jpg)
PR BEKASI - Untuk mengantisipasi kerumunan di rumah duka Syekh Ali Jaber, 150 personel kepolisian bersiaga di sekitar kawasan Pulogadung, Jakarta Timur untuk mengantisipasi kerumunan karena saat ini masih di situasi pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan pada Kamis, 14 Januari 2021.
"Beliau ini tokoh yang memiliki massa cukup besar, sehingga kami perlu mengantisipasi kerumunan," kata Kombes Pol Erwin seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Dirinya juga mengungkapkan, selain pihak keluarga dari Syekh Ali Jaber, tamu yang datang bertakziah akan dilarang.
Baca Juga: Pekan Lingkungan Hidup Indonesia-Jepang 2021 Resmi Dibuka
"Kita tidak akomodir tamu ke rumah duka. Kalau ada keluarga yang datang, kita tes COVID-19," katanya.
Dia juga berharap agar masyarakat mau memahami bahwa angka COVID-19 masih tinggi dan mau menerapkan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan di lokasi ini, kita terapkan seketat-ketatnya," kata Erwin.
Dari 150 personel kepolisian tersebut, petugas telah disebar di sepanjang jalan menuju ke rumah duka.
Baca Juga: Ikut Berduka Atas Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, Pemerintahan AS Tawarkan Bantuan kepada Indonesia
Sementara itu hingga pukul 12.30 WIB suasana di rumah duka masih tampak sepi. Jenazah Almarhum dilaporkan belum tiba di lokasi.
Salah satu tamu yang bertakziah ke rumah duka adalah Bupati Mempawah, Erlina Ria Norsan.
"Saya datang untuk bertakziah. Kalau kondisi keluarga sehat semua. Saya tadi tidak bisa masuk sampai ke dalam rumah, harus jaga jarak," katanya.
Pendakwah Syekh Ali Jaber wafat di RS Yarsi Jakarta pukul 9.00 WIB. Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman, yang dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut.***
