Kotak Hitam FDR Sriwijaya Air Berhasil Diunduh, Kini KNKT Menunggu CVR Ditemukan

- 16 Januari 2021, 19:40 WIB
Anggota KNKT memeriksa bagian tubuh pesawat Sriwijaya Air yang berhasil diangkat.
Anggota KNKT memeriksa bagian tubuh pesawat Sriwijaya Air yang berhasil diangkat. /ANTARA/Sigid Kurniawan

PR BEKASI - Setelah penemuan kotak hitam pada Selasa lalu, kini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah berupaya membaca data yang ada di dalamnya.

Dikatakan oleh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono pada Jumat kemarin, pengunduhan terhadap data memori "Flight Data Recorder" (FDR) pesawat Sriwijaya Air telah dilakukan secara hati-hati.

"Kami berhasil mengunduh secara utuh dan tak ada kerusakan dari kotak hitamnya," kata Soerjanto seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ, Sabtu, 16 Januari 2020.

Baca Juga: Iriana Jokowi Terlihat Jarang Dampingi Presiden, Begini Penjelasan Istana

Meski begitu, Soerjanto mengatakan bahwa masih ada proses lanjutan yang mesti dilakukan, karena itu saat ini semua sedang dipelajari terlebih dahulu.

"Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik. Saat ini sedang kita pelajari," kata Soerjanto.

Sementara itu Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan pada Jumat, telah menerima crash survivable memory unit (CSMU). 

"CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama satu jam," kata Nurcahyono.

Baca Juga: Hati-hati! Alami 4 Gejala Fisik Ini Bisa Jadi Penyebab Kolestrol Anda Sedang Tinggi

Sebelum pengunduhan data dilakukan, disebutkan perlu perlakuan khusus terlebih dahulu.

"Kami membersihkan unit memori dari kotoran sisa garam yang menempel karena terendam di laut," kata Nurcahyo.

Sementara itu, untuk diketahui, kotak hitam merupakan sekumpulan perangkat yang digunakan pada transportasi penerbangan dan memiliki dua bagian, seperti merekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR), serta merekam suara di ruang kemudi pilot atau cockpit voice recorder (CVR) pada pesawat terbang.

Terpisahnya FDR dengan CVR pada Sriwijaya Air SJ-182, membuat KNKT masih menunggu pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, agar dapat diproses lebih lanjut guna keperluan investigasi penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada 9 Januari lalu.

Baca Juga: Sudjiwo Tedjo: Alam Tak Pernah Ngasih Bencana, Tapi Itu Adalah Sabda Alam

Meski terpisah, Investigator KNKT R Yunus Ardianto mengungkap bahwa pengunduhan data memori perekam suara pilot di kokpit (CVR) kemungkinan masih bisa terbaca.

"Insya Allah bisa (dibaca), kami selama ini sudah bisa menyelesaikan kejadian sebelum Sriwijaya SJ-182," kata Yunus.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah