Meski Terjadi Erupsi yang Buat Warga Panik, Status Gunung Semeru Tetap Berada di Level II Waspada

- 17 Januari 2021, 08:32 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4 km ke arah Besuk Kobokan pada Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 17.24 WIB.
Gunung Semeru kembali erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4 km ke arah Besuk Kobokan pada Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 17.24 WIB. /ANTARA/HO-PVMBG/ANTARA

PR BEKASI – Meskipun terjadi erupsi pada Sabtu sore, namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan status Gunung Semeru masih tetap level II atau waspada.
 
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani dalam siaran pers di Lumajang, Jawa Tmur, Sabtu, 16 Januari 2021 malam.
 
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada level II (waspada)," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Periksa Ukuran Jari Tangan Anda Sekarang, Simak Tes Sederhana Berikut yang Bisa Ungkap Kepribadian

Seperti diketahui, Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut  tersebut kembali mengalami erupsi pada pukul 17.24 WIB.
 
Dalam erupsi tersebut, Gunung Semeru meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur empat kilometer ke arah Besuk Kobokan.

Aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur antara 500-1.000 meter dari Kawah Jongring Seloko ke arah Besuk Kobokan.

"Pada hari ini pukul 17.24 WIB terekam gempa awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi durasi 4287 detik," katanya.

Baca Juga: Beredar Video 18 Detik Polisi Tendang Habib Rizieq, Refly Harun Ungkap Fakta yang Sebenarnya
 
Dirinya menjelaskan pada 1 Januari 2021, pukul 14.58 WIB, juga terjadi awan panas guguran dengan jarak luncuran dan arah luncuran tidak dapat teramati karena gunung tertutup kabut. 

Selama periode 1-15 Januari 2021 teramati aktivitas guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-1.000 meter arah Besuk Kobokan.
 
Kolom asap letusan teramati dengan ketinggian 200-300 meter, warna asap putih tebal condong ke utara, kemudian sinar api teramati setinggi 10 meter di atas puncak.
 
Jumlah dan jenis gempa Gunung Semeru yang terekam periode 1-15 Januari 2021 didominasi oleh gempa guguran, gempa letusan, gempa embusan, dan getaran tremor harmonik.

Baca Juga: Resahkan Warga Tambun, Satnarkoba Polres Metro Bekasi Tangkap Kurir Narkoba Antar Provinsi
 
Gempa-gempa vulkanik (gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal) terekam dengan jumlah rendah dan selama periode pengamatan terekam gempa awan panas guguran satu kali, sedangkan getaran banjir terekam 14 kejadian. 

"Setelah kejadian awan panas guguran pada 1 Desember 2020, secara visual menunjukkan masih tingginya kejadian guguran lava pijar dengan jarak luncur berkisar antara 500-1.000 meter arah Besuk Kobokan, sedangkan awan panas guguran masih teramati satu kejadian," katanya.
 
Menurut dia, aktivitas kegempaan Gunung Semeru masih berfluktuatif, didominasi oleh gempa-gempa permukaan.
 
Jumlah kejadian gempa guguran, gempa letusan, gempa hembusan, dan getaran tremor harmonik dalam periode ini masih tinggi, hal ini mengindikasikan pergerakan magma ke permukaan masih terjadi.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x