Ancaman Lahar Gunung Semeru Perlu Diwaspadai, BPBD Jatim: Jauhi Radius 1 Km dari Puncak

- 17 Januari 2021, 11:26 WIB
Potret erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 16 Januari 2021 sore
Potret erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 16 Januari 2021 sore /BPBD Jawa Timur

PR BEKASI - Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi lagi pada Sabtu sore 16 Januari 2021 sekitar pukul 17.24 WIB.

Erupsi kali ini ditandai dengan semburan abu setinggi 4,5 Km ke arah Timur Laut menuju Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.
 
Untuk menghindari terjadinya korban, warga yang ada di lereng Gunung Semeru diminta tidak beraktivitas terlebih dahulu dalam radius 1 Kilometer (km) dari kawah atau puncak Semeru dan jarak 4 Km arah bukaan kawah di sektor Selatan-Tenggara.

Baca Juga: Dikalahkan 'Pembunuh' Jonathan Christie, Anthony Ginting: Tiba-tiba Saya Hilang Fokus

Imbauan tersebut disampaikan Plt. Kepala Pelaksana  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Yanuar Rachmadi menyusul adanya laporan peningkatan aktivitas Gunung Semeru pada Sabtu.
 
“Kami juga meminta warga tidak panik, namun tetap waspada terhadap awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Warga juga harus waspada jika terjadi gejala erupsi susulan,” kata Yanuar.
 
Yanuar juga meminta kepada warga agar menjauhi atau tidak beraktivitas terlebih dahulu di area terdampak material awan panas.
 
Sebab, saat ini suhunya masih tinggi. Perlu diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Baca Juga: Data Terbaru Korban Gempa Sulawesi Barat, Bertambah Jadi 56 Orang Meninggal dan 816 Luka-luka

“Ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru juga perlu diwaspadai. Ini mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” ujarnya, seperti dikutip Pikranrakyat-Bekasi.com dari situs BPBD Jawa Timur, Minggu, 17 Januari 2021.
 
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Umum Setdaprov Jatim ini menjelaskan, semburan awan panas Gunung Semeru yang terjadi kali ini disebabkan karena letusan sekunder yang hampir sama dengan letusan sebelumnya.
 
Sementara itu secara terpisah, terkait awal terjadinya erupsi Gunung Semeru juga disampaikan oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
 
Ia mengatakan, perkiraan awal lokasi erupsi terjadi di daerah sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan.

Baca Juga: Ungkapkan Duka Mendalam untuk Gempa di Majene Sulawesi Barat, Siwon Choi: Sungguh Menyakitkan

“Gunung semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4.5 kilometer. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas,” kata Thoriq.
 
Sementara itu, berdasar rilis resmi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Semeru saat ini masih berada pada level II atau ‘Waspada’.
 
Namun demikian instansi di bawah Badan Geologi Kementerian ESDM ini sedang melakukan evaluasi lebih lanjut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BPBD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x