Ombak Besar Terjang Kawasan Bisnis Hingga Hotel di Manado, Mal Mantos Terpaksa Ditutup Cepat

- 18 Januari 2021, 09:50 WIB
Sejumlah warga melihat ombak tinggi yang menerjang pesisir kawasan bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu 17 Januari 2021. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), siklon tropis Joshua dengan kecepatana angin delapan hingga 20 Knot mengakibatkan gelombang air laut dengan ketinggian 2,5 hingga empat meter.
Sejumlah warga melihat ombak tinggi yang menerjang pesisir kawasan bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu 17 Januari 2021. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), siklon tropis Joshua dengan kecepatana angin delapan hingga 20 Knot mengakibatkan gelombang air laut dengan ketinggian 2,5 hingga empat meter. /ADWIT B PRAMONO/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Belum selesai dengan bencana banjir yang terjadi sehari sebelumnya, masyarakat di pesisir pantai Manado dikagetkan dengan naiknya air laut ke daratan pada Minggu, 17 Januari 2021.

Kejadian ombak besar yang menghantam pesisir pantai Manado hingga menyebabkan air laut masuk dan membanjiri kawasan bisnis Megamas dan Manado Town Square (Mantos) menjadi viral di media sosial.

Detik-detik naiknya ombak besar tersebut terekam kamera warganet, terlihat warga berhamburan berlariam dan mobil-mobil pun nampak kesulitan untuk mengendarai kendaraannya.

Baca Juga: Diganjar Kartu Merah saat Lawan Atheltic Bilbao, Apakah Messi Frustrasi? 

"Ombak besar menerjang kedua kawasan itu, menyebabkan air laut masuk membanjiri kawasan tersebut, bahkan sudah sampai ke Jalan Raya Piere Tenden Boulevard," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut melalui Kasub Humas, Orlando David, di Manado, Minggu, 17 Januari 2021.

Dia mengatakan, banjir rob di kawasan itu bahkan sudah sampai di depan Hotel Ibis yang berhadapan dengan kawasan bisnis dan perekonomian Mantos.

"Karena itu, Wali kota Vicky Lumentut, mengimbau seluruh warga agar waspada dan menghindar dulu dari area-area yang berbahaya yang bisa mengancam nyawa," katanya yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dia mengatakan saat air laut masuk karena hempasan ombak, sempat membuat panik orang-orang yang berada di kawasan bisnis tersebut sehingga tempat itu ditutup secepatnya.

Baca Juga: Pengakuan Putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber Sebut Tak Menangis saat Tahu Ayahnya Wafat 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh camera????penjurunews (@camerapenjurunews)

 

Sementara itu, menurut keterangan petugas Tagana, Jufry Almakawi, mengatakan banjir air laut yang disebabkan gelombang tinggi yang pecah menjadi ombak besar itu, bukan hanya membanjiri kawasan perekonomian, tetapi sudah menyebabkan kerusakan.

"Sampai malam ini, ombak masih menghantam kawasan bisnis dan perekonomian yang posisinya memang berada tepat di pantai Manado sehingga kawasan wisata kuliner mulai dari Jangkar Sandar sampai bagian depan MTC ada yang rusak, dan air laut menghantam semua kawasan bisnis itu," katanya.

Bahkan, menurut Jufry, sampai malam ini air bercampur sampah masih masuk ke kawasan perekonomian tersebut sehingga banyak yang sudah menutup tempat usahanya.

Baca Juga: Tiga Anggota Pengedar Sabu 5 Kg Ditangkap Polda Sumut, Satu Tersangka setelah Kelabui Petugas 

Pihaknya juga ikut mengimbau warga agar jangan mendekati area tersebut karena kalau tidak berhati-hati bisa saja terseret air karena hempasan ombak besar, dan mengingatkan agar tidak perlu panik sambil tetap berhati-hati.

Senin pagi, terlihat sampah berserakan hingga sampan milik nelayan juga masih ada di sekitar halaman kawasan bisnis Megamas, Manado, Sulawesi Utara.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x