Jadi Contoh Masyarakat, Guru Besar Unpad Minta Figur Publik Harus Konsisten Terapkan 5M

- 19 Januari 2021, 21:09 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Dr Cissy Kartasasmita.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Dr Cissy Kartasasmita. /ANTARA/Istimewa/ANTARA

PR BEKASI - Selama ini pemerintah telah giat menggencarkan anjuran protokol kesehatan yang dikenal dengan 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak.

Selain 3M tersebut, dikenal juga dengan 3T, yaitu Testing (pemeriksaan dini), Tracing (pelacakan), dan Treatment (perawatan).

Namun kini, selain hal itu, pakar mengingatkan kembali pentingnya yang disebut 5M, yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, serta Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas.

Baca Juga: Ribka Tjiptaning Dipindah Usai Tolak Vaksinasi, dr. Tirta: Kalau Debat, Pakai Data yang Up to Date 

Seperti dikatakan oleh Pakar sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Dr Cissy Kartasasmita, bahwa 5M ini harus digencarkan secara konsisten oleh figur publik.

Dengan cara itu, diharapkan mereka dapat memberi atau menjadi contoh untuk masyarakat lainnya dalam penerapan 5M dalam sehari-hari.

"Pelibatan figur publik sudah tepat, namun jangan sampai mereka memberikan contoh yang tidak baik kepada masyarakat. Makanya dituntut selalu konsisten menerapkan 5M," kata Cissy seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 19 Januari 2021.

Diingatkan, bentuk penerapan yang konsisten terhadap 5M itu seharusnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari mereka, bukan hanya di layar kaca atau televisi saja.

Baca Juga: Sebut Ramalan Bisa Tepat atau Tidak, Arief Poyuono: Yang Masalahin Mbak You Itu, IQ-nya Jongkok 

Karena itu, penerapan protokol kesehatan oleh para figur publik harus betul-betul dari hati agar tidak jadi beban atau sekedar tuntutan saja.

"Mereka ini akan dicontoh oleh orang banyak. Makanya harus komitmen dari awal," katanya.

Apalagi jika figur publik itu termasuk yang digandeng oleh pemerintah untuk ikut menangani pandemi Covid-19. Maka kekhawatiran yang terjadi adalah jika mereka tidak menerapkan protokol kesehatan di luar sorotan media massa.

Selain figur publik, Prof Cissy, sapaan akrab Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia itu, juga mengatakan para wartawan termasuk yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas.

Baca Juga: Cek Fakta: Krisis Kain Kafan, Jenazah Gempa di Mamuju Dikabarkan Dibungkus dengan Daun Pisang 

Contohnya ketika dalam menyajikan pemberitaan seputar Covid-19 di layar kaca. Beberapa kali, Prof Cissy masih menemukan adanya yang tidak memakai masker ketika berbicara.

Sementara menurut Prof Cissy, mereka seharusnya bisa mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker hingga menjaga jarak.

"Saya lihat masih ada wartawan yang menyiarkan berita maskernya dilepas saat bicara. Kecuali di tempat yang tidak ada orang mungkin tidak masalah," katanya.

Baca Juga: 2 Politisi PDIP Diduga Terlibat Korupsi Bansos, Rachland Nashidik: Mereka Garong Duit Gotong-royong 

Dalam kesimpulannya, secara inti Prof Cissy mengatakan bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat, sudah seharusnya sesuai dengan apa yang dipraktikan.

Hal lainnya menurut Prof Cissy, pelibatan para tokoh agama dalam menyukseskan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan sudah baik.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah