Baca Juga: Seorang Pria Tinggal di Bandara Selama Tiga Bulan Tanpa Diketahui Petugas, Begini Modusnya
"Masalah deforestasi menjadi momok kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Menurut laporan Forest Watch Indonesia dari tahun 2000-2017 kita telah kehilangan 23 juta hektare hutan alam," kata Mardani Ali.
"Pemerintah perlu melakukan pembenahan dari hulu hingga hilir terhadap semua aspek kehutanan. Program reboisasi selama juga harus dievaluasi." sambung Mardani Ali.
Karena itu diperlukan yang namanya manajemen hutan. Namun dalam hal ini tentu akan bersinggungan dengan berbagai aspek yang harus diperhatikan.
"Saat ini, konsep manajemen hutan telah berkembang sangat kompleks. Karena luas dan potensi hutan semakin menurun, sedangkan kebutuhan sumber daya hutan semakin meningkat. Belum lagi jika ada permasalahan di tengah masyarakat seperti pengakuan hak-hak adat dan pembagian distribusi manfaat hutan yang semakin merebak," katanya.
Baca Juga: Isa Bajaj Serahkan Rekaman CCTV Pelaku Ekshibisionisme ke Pihak Kepolisian
Karena itu Mardani Ali mengatakan bahwa fungsi ekosistem dan keberlanjutan ekosistem harus diutamakan (prioritas) dalam manajemen hutan. Termasuk membuat kebijakan terhadap pembangunan yang harus mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan sekitar.
Dengan manajemen hutan, maka diharapkan dampak negatif dapat dikendalikan dan dampak positif dapat dikembangkan.
"Di samping mengoptimalkan manajemen hutan, pemerintah juga perlu menggalakan manajemen bencana. Hal tersebut diperlukan agar mampu mengurangi segala risiko ketika bencana itu hadir lagi," katanya.
Dengan manajemen bencana ini, Mardani Ali meyakini akan menghasilkan banyak sekali manfaat, jika dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh.