Ketat Terapkan Protokol Kesehatan, Masyarakat Baduy Tak Pernah Catat Kasus Covid-19

- 24 Januari 2021, 16:03 WIB
wilayah suku Baduy dinyatakan nol kasus Covid-19
wilayah suku Baduy dinyatakan nol kasus Covid-19 /Dok.Reyonald Octavianus/

PR BEKASI - Sejak pemerintah menetapkan wabah virus Corona sebagai bencana nasional pada 13 April 2020 lalu, hingga kini belum ditemukan masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang terpapar oleh virus Covid-19 tersebut alias nol kasus.

Perihal tersebut disampaikan langsung oleh Iton Rustandi selaku Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak di lebak pada Minggu, 24 Januari 2021.

"Selama sembilan bulan terakhir ini warga Baduy nol kasus Covid-19," kata Iton.

Baca Juga: Salah Sangka! Tusuk Suami Setelah Lihat Fotonya dengan Wanita Lain, Ternyata Dirinya saat Muda

Iton menjelaskan, dalam penerapan pencegahan Covid-19 masyarakat Baduy sangat ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana yang telah ditentukan dan telah diedukasi terus menerus oleh bergai macam pihak.

Prokes yang dilakukan seperti 3 M, sebagaimana yang sudah sering digaungkan yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Dalam upaya pencegahan merebaknya virus Covid-19 dalam masyarakat Baduy, tetua adat setempat menghimbau agar warga Baduy tidak bepergian ke luat daerah, terutama daerah zona merah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Penembak Jitu Resimen Inggris Berhasil Tewaskan Lima Anggota ISIS dengan Peluru Sekali Tembak

Selama masa pandemi seperti ini, Ito menyebut masyarakat Baduy lebih banyak beraktivitas di rumah dan ladang untuk mengembangkan pertanian.

"Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya Covid-19 agar mereka mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyt-Bekasi.com dari Antara.

Dirinya menyebut, sebagai langkah dan upaya pencegahan agar masyarakat Baduy tidak terpapar oleh Covid-19, Puskesmas setempat memberikan ribuan masker di permukiman warga dan melakukan penyemprotan disinfektan.

Baca Juga: Mengejutkan! Ilmuwan Sebut Bumi Berputar Lebih Cepat dan Tahun 2021 Diprediksi Jadi Lebih Singkat

Selain melakukan hal tersebut, Puskesmas juga menyiapkan wastafel di sepanjang jalan memasuki pemukiman Baduy. Ito menjelaskan, hingga kini pihaknya melayani enam desa di wilayah kerjanya, di antaranya Desa Kanekes, Bojongmenteng, Nayagati, dan Cisimeut Raya.

Selama bertugas di wilayahnya, Iton mencatat terdapat tiga orang yang positif Covid-19, yang mana dua di antaranya meninggal dunia.

"Pasien Covid-19 yang meninggal itu warga luar Baduy dan diduga tertular di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, karena mereka kerap berobat," ujarnya.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Tuai Kecaman Warganet Usai SMS Tengah Malam kepada Karyawannya

Selain melarang masyarakat Baduy bepergian ke zona merah Covid-19, Tetua Adat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yaitu Jaro Saija juga menyebut teruntuk warga Baduy yang merantau juga diminta untuk pulang.

Adapun sebelum kembali dan memasuki pemukiman adat, orang tersebut terlebih dahulu diminta untuk menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat.

Tetua adat juga apresiasi upaya pemerintah selama ini dalam menangani Covid-19 di tempatnya yaitu seperti menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 28 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Hujan Deras Melanda Bekasi, Jatiasih Terdampak Paling Parah setelah Terjadi Banjir dan Longsor

Ia menyebuut kebijakan tersebut merupakan upaya untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang lain agar tidak terpapar oleh virus Covid-19.

Guna mencegah penularan virus Covid-19, walapun masyarakat tersebut menolak kehidupan modern, tetapi untuk kesehatan tetap dijadikan prioritas, yaitu sebagaimana yang dilakukan pemerintah desa dengan memperketat kunjungan wisata ke pemukiman masyarakat Baduy.

"Kami menjamin pemukiman Baduy terbebas dari penyakit mematikan itu, kami juga melakukan penjagaan agar pengunjung yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy dilakukan pemeriksaan kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Serbu Capitol AS dan Ancam Alexandria Ocasio-Cortez, Pria Texas Resmi Didakwa

Selain dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, aparat kepolisian dan TNI serta aparatur desa setempat diturunkan untuk melakukan penjagaan.

Siapapun yang datang kesana baik tamu ataupun wisatawan harus mematuhi peraturan adat, seperti wajib menjaga kebersihan dan dilarang membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik.

Para wisatawan yang ingin mengunjungi Baduy juga diwajibkan menunjukan surat keterangan rapid tes antigen. Jaro menjelaskan pengetatan tersebut merupakan langkah pencegahan sejak dini agar masyarakat Baduy tak tertular pernyakit mematikan itu.

Baca Juga: Beri 'Psywar' Sehari Usai Joe Biden Jadi Presiden AS, Pesawat Pengebom China Nekat Masuki Wilayah Udara Taiwan

Bila ada wisatawan yang belum memenuhi syarat untuk berkunjung ke Baduy, maka dirinya tidak diperkenankan untuk masuk ke sana.

"Kami menolak wisatawan yang melanggar itu." ucap Jaro.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x