Baca Juga: Ungkap HRS Center Tidak Pernah Ada Wujudnya, Haikal Hassan: Saya Bukan Anggota FPI
"Kalau salah ambil keputusan politik maka kritik saja untuk membesarkannya," katanya.
Sebelumnya, AHY telah membuat pernyataan pers mengenai ada gerakan dan manuver yang hendak mengambil alih secara paksa kepemimpinan Partai Demokrat.
Kemudian dikabarkan oleh salah satu kader Partai Demokrat Andi Arief, yang hendak mengambil alih adalah Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Moeldoko pun telah menanggapi isu tersebut, yang sampai membuat AHY mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Tarif Cukai Naik, Jumlah Produksi Rokok Diprediksi Turun Tahun Ini
"Sebenarnya saya masih 'diem-diem' aja sih, karena saya tidak perlu reaktif dalam hal ini," ujarnya.
Dia mengingatkan bahwa poin pertama dalam hal tersebut adalah, jangan sedikit-dikit mengaitkan dengan Istana.
Selain itu, dia juga menegaskan kalau urusan itu hanya menjadi urusannya, bukan Jokowi.
"Sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya. Moeldoko ini, bukan selaku KSP Moeldoko," ucapnya.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Twitter