Pemerintah Ubah Lagi Swab Test dengan Tes Saliva untuk Deteksi Covid-19, Disebut Lebih Cepat dan Nyaman

- 2 Februari 2021, 20:58 WIB
Petugas kesehatan mengambil sampel lendir dari hidung warga saat tes usap PCR COVID-19 di Rumah Sakit (RS) Umum Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 25 Januari 2021.
Petugas kesehatan mengambil sampel lendir dari hidung warga saat tes usap PCR COVID-19 di Rumah Sakit (RS) Umum Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 25 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww/ANTARA FOTO

Menristek Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa pengembangan alat tes Covid-19 tersebut tetap memprioritaskan akurasinya. 

Menurutnya, arable bisa menciptakan alat tes yang berbasis air liur maka bisa mengurangi satu tahapan di dalam pengujian yakni ekstraksi RNA.

Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang diinisiasi Kementerian Riset dan Teknologi pada 2021 telah mengembangkan sejumlah alat tes Covid-19.

Seperti GeNose yang berbasis hembusan napas dan menggunakan kecerdasan artifisial untuk mendeteksi Covid-19, RT-LAMP Test Kit Covid-19 Detection, alat cepat (rapid test) Covid-19 untuk deters IgG/IgM, dan alat tes cepat berbasis antigen.

Baca Juga: Blak-Blakan, Politisi Demokrat Bongkar Fakta Menarik Soal Kepemimpinan AHY

Kabarnya mulai 5 Februari 2021, pemerintah akan memakai tes GeNose di sejumlah tempat seperti stasiun, bandara, pelabuhan, dan terminal. 

GeNose diklaim dapat mendeteksi Covid-19 dengan waktu kurang dari lima menit. Akurasi alat ini pun diklaim memiliki tingkat sensitivitas hingga 92 persen dan spesifisitas 95 persen. 

Mesin inti GeNose dijual Rp62 juta. Mesin ini bisa digunakan berkali-kali. Sedangkan alat penghubung sekali pakai untuk pengetesan dijual Rp20.000 untuk satu orang.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah