Network
PR BEKASI - Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Yahya Zainul Arifin atau Buya Yahya menjawab pertanyaan mengenai bagaimana jika seseorang mengambil teks dari kitab Bibel, kitab suci umat Kristiani dalam sebuah ceramah.
Pria yang akrab disapa dengan Buya Yahya itu menyebut bahwa kondisi tersebut sewajarnya untuk bersikap adil dalam menilai.
Buya Yahya menyampaikan untuk tidak menilai seseorang yang didasarkan dari kebencian, baik itu jika menyukai orang tersebut atau membencinya.
Baca Juga: Video Detik-detik Longsoran Gletser Himalaya di India Utara, Ratusan Orang Dikabarkan Tewas
"Jadi kebenaran itu harus kita lihat sebagai kebenaran, kesalahan ya sebagai sesuatu yang salah. Dan selebihnya sampai di situ, tidak perlu kita caci maki," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Senin, 8 Februari 2021.
Dijelaskannya, kalau dia berbeda pendapat dengan siapa pun maka itu hanya masalah pendapat saja.
Jika bertemu dengan orang yang berbeda pendapat tersebut dan bila orang itu lebih tua, maka Buya Yahya akan mencium tangannya.
Sebab itu, masalah perbedaan pendapat hanya seperti itu.
Baca Juga: Kalahkan Ronaldo, Lionel Messi Jadi Pemain Terbaik Dunia salam Sedekade Terakhir
