"Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik," ujar Susi Pudjiastuti dalam akun Twitter-nya.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean menilai bahwa Sudjiwo Tedjo dan Susi Pusjiastuti meminta Presiden Jokowi untuk menertibkan buzzer.
"Dua orang, Sudjiwo Tedjo dan Susi Pudjiastuti meminta hal sama kepada Presiden dengan bahasa yang beda, Tedjo minta Jokowi tertibkan buzzer, Susi minta hentikan hate speech," ucap Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Setujui Pernyataan Kwik Kian Gie, Musni Umar: Para Ilmuwan dan Saya Juga Tak Berani Sampaikan Kritik
Menurut Ferdinand, Jokowi justru tidak terlibat dengan adanya buzzer atau intruksi untuk menyerang para pengkritik pemerintah melalui buzzer.
"Saya bertanya, apa mereka ini berpikir semua itu dilakukan orang karena perintah Jokowi sehingga minta Jokowi hentikan? Tidak ada kaitan dengan Jokowi," kata Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand juga menilai, ucapan Sudjiwo Tedjo telah menyesatkan dan merusak iklim demokrasi.
Baca Juga: Pamerkan Barang Mewah Milik Indra Kesuma dan Vanessa, 'Nih Kita Kepo' Trans TV Kena Tegur KPI
"Kalimat seperti ini yang menyesatkan dan tanpa disadari merusak iklim demokrasi," ucap Ferdinand Hutahaean.
Kalimat sprt ini yg menyesatkan dan tanpa disadari merusak iklim demokrasi. Pernyataan ini pembungkaman sesungguhnya terhadap kebebasan berbicara dan ingin menang sendiri. Dia blh bicara, yg lain tak boleh.
Dan lbh parah, mengajari @jokowi utk otoriter.https://t.co/NEfLQa0J5X— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 10, 2021
Selain itu, Ferdinand juga mengatakan, argumentasi Sudjiwo Tedjo adalah bentuk pembungkaman lantaran ingin menang sendiri.