Ma'ruf Amin: Negara Mayoritas Muslim Banyak Tertinggal di Berbagai Bidang karena Berpikir Sempit

- 11 Februari 2021, 13:32 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. /ANTARA

Cara berpikir sempit juga menghambat dan kontraproduktif dalam upaya membangun kembali peradaban Islam.

"Mereka berpikir seperti itu tanpa mencoba untuk memahami fenomena dengan akal sehat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan," katanya.

Baca Juga: Hubungi Indro Warkop Soal Perkara Ridwan Remin, Ruben Onsu Singgung Kode Etik Komedian

Menurut Ma'ruf Amin, cara berpikir sempit merupakan salah satu penyebab munculnya sifat radikal, egois, dan tidak mau menghargai perbedaan.

Jika hal itu terus dibiarkan maka akan dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat negara yang toleran.

"Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menjadi radikal yang dapat menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” katanya.

Baca Juga: Dipercayai untuk Pengobatan, Kemenkes Thailand Luncurkan Program Budidaya Ganja

Karena itu, saya tidak ingin umat Islam, ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini," tambah Ma'ruf Amin.

Ma'ruf Amin mengatakan, cara berpikir merupakan kunci utama yang menentukan kemajuan atau kemunduran suatu peradaban.

Sehingga, cara berpikir yang harus dikembangkan dan diutamakan oleh umat Islam dalam mengamalkan ajaran agama ialah wasathy atau moderat.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah