Intensitas Kegempaan Meningkat, BMKG Imbau Warga Waspada Potensi Gempa Besar

- 19 Februari 2021, 15:08 WIB
Ilustrasi gempa bumi.
Ilustrasi gempa bumi. /PIXABAY/Tumisu

PR BEKASI - Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi dan risiko terjadinya gempa besar menyusul meningkatnya Intensitas kegempaan di wilayah Indonesia.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mempersiapkan jalur mitigasi ke daerah yang dianggap aman bila gempa terjadi, terutama yang berada di ketinggian,

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang puluhan kali melanda berbagai wilayah di Indonesia sejak sebulan terakhir bisa jadi pertanda yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Kagum Lihat Aksi Joe Taslim di Trailer Mortal Kombat, Ernest Prakasa: Merinding Nontonnya

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat melakukan kunjungan kerja di Pacitan, Jawa Timur, Kamis, 18 Februari 2021.

"Pada dasarnya gempa tidak bisa diprediksi. Namun kita bisa memperkirakan zona-zonanya, mana yang harus diwaspadai," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Diketahui selama sebulan terakhir gempa bumi telah melanda berbagai wilayah Indonesia, baik di Pulau Jawa maupun Sumatera, dan daerah-daerah di Indonesia timur.

Baca Juga: Vila Edhy Prabowo di Sukabumi Disita KPK, Diduga Dibeli dengan Uang Siap Izin Pengiriman Benih Lobster

Bahkan, menurut Dwikorita Karnawati Intensitas kegempaan telah mengalami peningkatan cukup signifikan.

Selama kurun Januari saja, terjadi 85 kali kejadian kegempaan yang tersebar mulai dari Aceh, Nias, Bengkulu, dan Lampung.

Gempa juga diketahui melanda daerah pesisir selatan Pulau Jawa, mulai dari Banten, Jabar, dan Jateng.

Di bagian timur peningkatan kegempaan juga melanda Lombok, Sumbawa, Sumba, hingga Sulawesi, mulai dari Sulbar, Sulteng, Gorontalo, hingga Laut Maluku.

Baca Juga: Lemari 'Misterius' Milik Jennifer Jill Dibongkar Polisi, Dua Paket Sabu dan Alat Hisap Ditemukan

Dwikorita Karnawati menuturkan belajar dari sejumlah kejadian gempa di Tanah Air, guncangan besar tidak terjadi tiba-tiba.

Sikap waspada selanjutnya bisa diwujudkan dengan aktif melakukan pemantauan lapangan secara berkala.

Jalur mitigasi dipersiapkan, rute terpendek ke daerah aman harus dibuat sejak dini supaya proses penyelamatan atau evakuasi warga lebih mudah.

Baca Juga: Tolak Revisi UU ITE, TB Hasanuddin: Saya Kurang Setuju Kalau Disebut Ada Pasal Karet

Secara tidak langsung, langkah mitigasi ini terutama berlaku untuk warga pesisir pantai, seperti pesisir pantai selatan Jawa menjadi jalur kegempaan.

Dirinya menegaskan alangkah pentingnya langkah mitigasi terkait dengan gempa yang berpotensi tsunami.

"Nah, kita lihat jarak dari pantai ke bukit terdekat itu sekian kilometer. Padahal 'golden time'-nya hanya 20 menit. Ini yang dikatakan membuat mitigasi tadi," katanya. 

Baca Juga: Diyakini Bisa Perbesar Ukuran Mr P, Pria Ini Harus Dioperasi Usai Masukkan Penis dalam Mur

Kendati begitu, Dwikorita Karnawati mengimbau warga untuk tidak panik dalam menanggapi informasi tersebut.

Dia meminta masyarakat tetap tenang namun harus memiliki kesadaran dan budaya mitigasi, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi gempa bisa segera menjauh dari pantai dan mencari perlindungan di daerah tinggi.

"Salah satunya dengan membudayakan pengurangan risiko bencana sebagaimana anjuran pemerintah daerah melalui BPBD setempat," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x