200 RT di Jakarta Terendam Banjir, Anies Baswedan: Curah Hujan Ekstrem Jadi Penyebab Banjir di Jakarta

- 20 Februari 2021, 14:01 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerangkan kondisi banjir Jakarta di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Sabtu, 20 Februari 2021.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerangkan kondisi banjir Jakarta di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Sabtu, 20 Februari 2021. /Livia Kristianti/ANTARA

PR BEKASI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap penyebab banjir di sejumlah wilayah DKI Jakarta yang terjadi pada Sabtu, 20 Februari 2021.

Anies Baswedan menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di 200 RT dari 30.070 RT di Jakarta disebabkan karena adanya curah hujan ekstrem pada Sabtu dini hari tadi.

Meski demikian, Anies Baswedan mengatakan bahwa hanya 329 kepala keluarga yang terdampak banjir dari 3.6 juta kepala keluarga (KK) yang ada di DKI Jakarta.

Baca Juga: Soal Revisi UU ITE, Rocky Gerung: Jokowi Takut Sama SBY dan Jusuf Kalla

Baca Juga: Soal Revisi UU ITE, Henry Subiakto: Hukum Itu Dibuat untuk Ditegakkan, Bukan untuk Diubah-ubah

Baca Juga: Sebut Banyak Intrik di Kabinet Jokowi, Rocky Gerung: Mulai Saling Ngadu dan Saling Protes

"Kapasitas sistem drainase Jakarta itu berkisar 50-100 milimeter, bila terjadi hujan di atas 100 milimeter per hari maka pasti terjadi genangan," kata Anies Baswedan di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Sabtu, 20 Februari 2021, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas di atas 150 milimeter cukup banyak mengguyur Ibu Kota Jakarta pada Sabtu dini hari.

"Di Pasar Minggu berdasarkan catatan BMKG itu curah hujan sampai 226 milimeter, di Sunter Hulu 197 milimeter, di Halim sampe 176 milimeter, di Lebak bulus 154 milimeter. Semua angka di atas 150 adalah kondisi ekstrem," kata Anies Baswedan.

Baca Juga: Singgung Kasus RJ Lino, Dewi Tanjung: Pantas JK Bela Novel Baswedan, Ada Kasus yang Diendapkan di KPK

Oleh karena itu, Anies Baswedan menilai, wajar jika saat ini ditemukan banyak genangan. DKI Jakarta juga masih dalam status siaga menunggu air kiriman dari hulu, yaitu Bogor dan Depok.

"Air kiriman dari hulu (Bogor) dan kawasan tengah (Depok) sekarang dalam perjalanan nih ke Jakarta. Dalam perjalanannya itu tentu berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya," kata Anies Baswedan.

Diketahui, sejak Sabtu dini hari hujan dengan intensitas ekstrem terus mengguyur lima wilayah kota di Jakarta secara merata. Akibatnya, banyak lokasi di Jakarta khususnya wilayah barat dan selatan yang terendam banjir.

Baca Juga: Barbie Kumalasari Tak Keberatan Dihujat Usai Klaim Lebih Seksi dari Amanda Manopo: Memang Jualannya Begitu

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pun memprediksi bahwa hujan lebat pada dini hari di wilayah DKI Jakarta itu berpotensi terjadi lagi pada Minggu, 21 Februari 2021.

Tak hanya di Jakarta, prediksi cuaca tersebut juga berlaku di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, hingga Karawang.

Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan 26 lokasi pengungsian yang dapat diisi oleh warga korban banjir.

Baca Juga: Batal Nikahi Kalina Oktarani, Vicky Prasetyo: Semoga Ada Hikmah di Balik Ini Semua

"Saat ini kita sudah menyiapkan dapur umum tenda untuk mereka mengungsi sementara dan tenda isolasi mandiri atau pun isolasi Covid-19 bagi mereka yang memiliki gejala atau terdeteksi saat rapid antigen terpapar Covid-19," kata Anies Baswedan.

Anies Baswedan pun memastikan penyelamatan warga yang terdampak sebagai prioritas di tengah bencana banjir ini.

"Sekarang prioritasnya adalah keselamatan memastikan warga yang terdampak memiliki tempat istirahat sementara, begitu air surut mereka bisa kembali ke rumahnya," ujar Anies Baswedan.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x