Setelah beres mengotak-ngatik telepon genggam rampasannya, petugas ber-APD tersebut kemudian meletakan telepon genggam wanita tersebut di sebuah pagar rumah warga.
Tak sampai disitu, para petugas juga kemudian berteriak kepada warga untuk tidak merekam aksi evakuasi tersebut.
Baca Juga: 6 Bulan Tersesat di Gurun Libya, 8 Anggota Keluarga Asal Sudan Tewas Kelaparan
“Pak jangan divideoin, kamera gak boleh woi. Bubar,” teriak salah satu petugas ber-APD.
Unggah tersebut sontak dibanjiri oleh komentar dari para warganet yang kecewa terhadap perlakuan kasar yang dilakukan oleh petugas ber-APD tersebut.
“Ini kenapa ya HP warga dirampas? Apa emang gak boleh ngevideoin? Klo emang gak boleh apa musti kayak gitu caranya?,” tulis akun @ardi###.
“Apa alasan ga boleh divideoin? Mereka video dari area privat, rumahnya sendiri lho. Apa alasan merampas dan diduga menghapus video/foto dalam hp? Trus kenapa yg depan ga pake APD?," tulis akun @Dick###.
Baca Juga: Bantah Tudingan Megawati Belum 'Move On' dari SBY, Politisi PDIP: SBY Menteri Kasayangan
“Ke ibu2 kok gini banget? Klo di sarung tangan yg ngerampas ada covid trus bersentuhan dengan ibu itu gmana?,” tulis akun @Erikson###.
“Kenapa detik ke 35 hapenya dirampas. Sedangkan dari tim mereka sendiri sedang mendokumentasikan dari depan dan kemudian dipublikasikan dikanal ini. Mohon penjelasan,” tulis akun @achro###.