"Kondisi bibit siklon tropis itu saat ini kecepatan pusaran 40 kilometer per jam dengan kecepatan pergerakan ke arah Barat atau Barat Daya 20 kilometer per jam," kata Dwikorita Karnawati.
Baca Juga: Mardani Ali Sera Soroti Kerumunan Sambut Jokowi di NTT: Masyarakat Butuh Teladan Pemimpinnya
Dalam 24 jam bibit siklon tersebut akan berkembang dengan kecepatan yang dapat mencapai lebih dari 80 kilometer per jam.
"Hal itu perlu diwaspadai karena dapat berdampak secara tidak langsung mengakibatkan intensitas hujan lebat dan ekstrem hingga 150 milimeter per jam," katanya.
Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bibit siklon tersebut saat ini berada pada koordinat 13,7 Lintang Selatan dan 116,3 Bujur Timur.
Saat ini bibit siklon tersebut bergerak menuju Barat Daya menjauhi Pulau Jawa dan Sumatera, meskipun pergerakannya cukup membawa dampak.
Menurut dirinya, proses terbentuknya bibit siklon tersebut biasanya akan berlangsung selama tujuh hari.
"Bibit siklon tersebut akan memasuki tahap matang pada Jumat, 26 Februari 2021 dan posisinya semakin menjauh. Tahap pelemahan diperkirakan terjadi pada awal Maret," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan ketika siklon tropis tumbuh di sebelah selatan, biasanya dampak tidak langsungnya justru terjadi ketika masih menjadi bibit siklon, yaitu pada saat sekarang ini.