Peringati SBY Usai Singgung Moeldoko, Ali Mochtar Ngabalin: Saya Akan Perang Kalau Seret Nama Jokowi

- 27 Februari 2021, 11:40 WIB
Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut akan perang kalau seret nama Jokowi. /Twitter.com/@AliNgabalinNew
Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut akan perang kalau seret nama Jokowi. /Twitter.com/@AliNgabalinNew /

PR BEKASI - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberi peringatan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai presiden RI ke-6 tersebut menyinggung nama Moeldoko soal keterlibatan kudeta Partai Demokrat.

Ali Mochtar Ngabalin mengaku akan memerangi siapa pun termasuk SBY jika menyeret nama Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam isu kudeta Partai Demokrat.

"Tapi yang pasti saya akan perang kalau kalian menyeret-nyeret nama Jokowi. Ingat Itu!," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @AliNgabalinNews, Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca Juga: Sebut Politik hanya 'Begitulah', Amien Rais: Agar Kita Tidak Buta, Tuli, Pekak, dan Pekok

Baca Juga: Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Tindak Tegas THM Bandel: Langsung Sikat Aja

Baca Juga: Media Asing Soroti Peningkatan Status Waspada Kebakaran Hutan di Riau

Kendati begitu, Ali Mochtar Ngabalin tidak begitu peduli soal tujuan Partai Demokrat yang belakangan membesarkan isu kudeta di tubuh partainya.

"Apapun yang anda lakukan dalam rangka meningkatkan daya pilih yang tinggi pada 2024 mendatang bagi saya itu urusanmu," ujarnya.

Tangkapan layar cuitan Ali Mochtar Ngabalin di Twitter pada 27 Februari 2021.
Tangkapan layar cuitan Ali Mochtar Ngabalin di Twitter pada 27 Februari 2021.

Kemudian, Ali Mochtar Ngabalin pun memberikan saran kepada SBY.

Baca Juga: Media Asing Soroti Peningkatan Status Waspada Kebakaran Hutan di Riau

Menurutnya dalam perspektif ilmu politik, agar bisa mendapatkan dukungan publik, sedapat mungkin SBY seharusnya menghadirkan ruang publik dengan isu-isu yang menggambar kondisi masyarakat saat ini.

"Isu-isu yang sedapat mungkin bisa merepresentasikan pendapat publik, supaya masukan, kritik, atau pendapat beliau itu bisa mendapat dukungan dari rakyat Indonesia," ucapnya.

Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, tidak akan ada manfaatnya jika setiap waktu hanya membicarakan soal isu kudeta Partai Demokrat, Moeldoko, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan SBY.

"Kalau hari-hari hanya ngomong bolak balik, Demokrat, Moeldoko, AHY, dan SBY, bolak balik hanya itu, apa sih manfaatnya untuk republik ini, apa sih manfaatnya untuk memberikan pencerahan kepada publik, manfaat apasih yang dirasakan oleh rakyat, bolak-balik hanya ngomong tentang demokrat," tanyanya.

Ali Mochtar Ngabalin yakin, ini tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk menaikan elektabilitas Partai Demokrat, "Makannya saya bilang tadi kenapa menggunakan perspektif politik".

Baca Juga: Tanggapi Penembakan Kafe Cengkareng, Ombudsman Nilai Penegakkan PSBB Pemprov Jakarta Lemah

"Karena isu yang diangkat ini kan sebetulnya adalah bagaimana upaya untuk bisa mengangkat elektabilitas Partai Demokrat, tapi isunya rendah banget gitu loh, cari deh isu-isu yang lain agar rakyat juga bisa mendapatkan respons yang bagus dan merasa memiliki terhadap partai sehebat Demokrat itu," sambungnya.

Sebelumnya, SBY buka suara soal isu kudeta Partai Demokrat yang disebut-sebut berkaitan erat dengan Moeldoko.

SBY menyampaikan bahwa keterlibatan Moeldoko dalam gerakan kudeta partainya tanpa sepengetahuan Jokowi.

"Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," ujarnya.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Pejabat Pemprov Akui Kaget: Apalagi Ini Pimpinan Kita

Meski sudah diungkap di hadapan publik, SBY berpendapat, gerakan kudeta Partai Demokrat masih bergerak secara diam-diam.

SBY juga menyampaikan, gerakan itu tidak lagi menyasar para ketua DPD dan ketua DPC, tetapi siapa pun yang mau diiming-imingi imbalan dan janji yang menggiurkan.

"Saya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai, dan juga mendapatkan informasi dari daerah, bahwa segelintir kader dan mantan kader pelaku GPK PD itu masih bergerak di lapangan, sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan." kata SBY.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @AliNgabalinNew


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x