Ditegaskan olehnya sekali lagi, sebisa-bisanya harus menggunakan produk dalam negeri, karenanya dengan adanya teknologi dan jaringan yang besar itu akan menjadi kesempatan yang bagus dan baik.
Dia pun lantas membeberkan kalau di dalam pikirannya, Nabi Muhammad tak hanya berdakwah, tetapi juga berdagang.
Baca Juga: Pidato Besar Perdana Setelah Turun, Donald Trump Isyaratkan Kembali Calonkan Presiden di 2024
Baca Juga: CPNS 2021 Segera Dibuka, Menteri PANRB Tjahjo Kumolo Beberkan Formasi yang Dibutuhkan
Akan tetapi, dia berharap perkataannya itu tidak membuat salah paham dengan menyebutnya asal menafsirkan sendiri.
"Ini saya kadang-kadang enggak berani tarik kesimpulan, jadi masalah lagi saya, ini mohon jangan jadi masalah ya. Saya berpikir Nabi Muhammad dulu juga bukan cuma dakwah ya, beliau juga dagang. Jadi ini tolong jangan dipersoalkan, barangkali saya asal menafsirkan ribut lagi nanti. Saya mohon mohon maaf, saya bikin disclaimer dulu," kata Ahok menambahkan.
Dia pun menceritakan soal pertemuannya dengan seorang Kyai yang berasal dari Tiongkok.
Ketika bertemu tersebut, dia ditemani oleh almarhum Saefullah yang ketika itu masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah DKI Jakarta.
Baca Juga: Bantuan Kuota Data Internet 2021, Simak Besaran, Tanggal Penyaluran, hingga Penerima yang Berhak
Baca Juga: Harga Cabai Masih di Atas Rp100.000, Harga Kebutuhan Pokok Jawa Barat di Maret 2021 Fluktuatif