Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat Kian Panas, Herzaky: Jangan Baper untuk Mantan Kader yang Dipecat!
"Semua dikritik nggak? Apa bedanya dengan yang lain jadi oposisi setelah dipecat, seperti mantan-mantan pejabat Pemerintah Jokowi," ujar Natalius Pigai.
https://t.co/nuRcbsScHl Bung Marbun baru pulang dari Islandia kan?. Sekedar info di PDIP (Ibu & Anak2), Nasdem (Bpk & Anak), Golkar (Bpk2 & Anak2) dll. Semua dikritik ngga? Apa bedahnya dgn yg lain jd OPOSISI SETELAH DIPECAT spt Mantan2 Pejabat Pemerintah Jokowi. @Andiarief__— NataliusPigai (@NataliusPigai2) March 3, 2021
Sebelumnya, Jhoni Allen mengatakan bahwa sejak 2013 lalu, Partai Demokrat telah dikenal sebagai partai dinasti, lantaran bapak dan anak, yakni Susilo Bambang Yudhono (SBY) dan Edhy Baskoro Yudhoyono masuk dalam kepengurusan partai.
Hal itu disampaikan Jhoni Allen di kanal YouTube Bang MA Official pada Senin, 1 Maret 2021.
"Sudah tertanam di masyarakat bahwa Partai Demokrat adalah partai dinasti sejak KLB pertama di Bali tahun 2013, di mana Bapak SBY jadi Ketua Umum dan anak kandungnya, Edhie Baskoro Yudhoyono jadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Ini baru pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia," kata Jhoni Allen.
Jhoni Allen menilai, apa yang dilakukan SBY itu sejatinya merupakan sebuah pengingkaran sejarah terhadap fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat.
"Fakta sejarah yang benar bahwa sejak Partai Demokrat diaktekan di notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta. Kemudian gayung bersambut, bermunculan para pendiri Demokrat di seluruh provinsi, kota, kabupaten di seluruh Indonesia," kata Jhoni Allen.
Jhoni Allen menjelaskan, mereka lah yang saling bahu-membahu berjuang meloloskan verifikasi KPU, sehingga Partai Demokrat menjadi partai peserta Pemilu 2004.