Pemerintah Percepat Impor 1.5 Juta Ton Beras, PKS: Katanya Presiden Benci Produk Asing

- 6 Maret 2021, 10:23 WIB
Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan, Riyono. /Humas PKS
Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan, Riyono. /Humas PKS /

Menurut Riyono kebijakan food estate tersebut bukannya menambah ketersedian pangan, akan tetapi malah merusak sumber pangan dengan rusaknya sumber air alami dari hutan..

"Dari kebijakan food estate ini saja menjadi bukti bahwa Presiden cinta produk asing. Mana bukti Presiden cinta produk dalam negeri?," katanya, dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi PKS.

Baca Juga: Minta AHY Ubah Eksklusivitasnya di Internal Partai, Boyke Novrizon: Humanisme Terganggu

Riyono mengatakan, saat ini pemerintah melalui Kemenko Perekonomian sedang mempersiapkan realisasi impor 500 ribu ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.

Kebijakan impor beras, gula, daging dan berbagai produk pangan akan semakin menjauhkan cita dan kebijakan Presiden yang berjanji akan setop impor sejak menjadi Presiden periode pertama.

"Pak Jokowi harusnya membela petani dan membuat kebijakan yang lebih pro kepada petani, bukan menjadikan impor sebagai jalan utama dalam pemenuhan pangan nasional,” katanya.

"Sudah sejak 2014-2021 kebijakan pangan tidak mampu hadirkan cinta bagi produk dalam negeri," sambungnya.

Baca Juga: Tunggu Sikap Jokowi Soal KLB 'Moeldoko', Dipo Alam: Bila Diam, ‘Partai Demokrat Perjuangan’ Akan Lahir

Berdasarkan catatan BPS, pergerakan produksi beras mencapai 54.56 persen, masih lebih tinggi ketimbang 2019 yang hanya 54.6 persen.

Sementara total luasan panen pada 2020 lalu mencapai 10.66 juta hektar, dengan sentra produksi terbesarnya Provinsi Jawa Timur.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah