Max Sopacua pun menyebut bahwa klaim Andi Mallarangeng yang menyebut KLB di Sumut tidak sesuai AD/ART Partai Demokrat adalah salah besar.
Karena yang mereka pakai dalam KLB di Sumut adalah AD/ART Partai Demokrat Tahun 2005, bukan 2020.
"Jadi kalau dibilang tidak sesuai AD/ART, yang mana yang tidak sesuai? AD/ART yang kita pakai itu berdasarkan apa yang kita putuskan di KLB ini, memberlakukan AD/ART yang tahun 2005 bukan 2020," kata Max Sopacua.
"Karena itu mencerminkan keutuhan sepenuhnya, dan paling tepat untuk Partai Demokrat. Karena anggaran itu dibahas sedemikian rupa di dalam kongres," sambungnya.
Oleh karena itu, Max Sopacua tak peduli jika banyak pihak yang menyebut KLB di Sumut adalah KLB abal-abal, karena kalau tidak menerima silakan ajukan keberatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
"Apa pun yang terjadi, kami sudah selesai KLB dan sudah terpilih Ketua Umum yang baru, tinggal menerima atau tidak. Kalau tidak menerima, ya kita ke PTUN," kata Max Sopacua.
Max Sopacua pun menyebut bahwa konflik yang terjadi saat ini tak ubahnya seperti dua kesebelasan yang sedang bertanding.
"Kita ini seperti dua kesebelasan yang sedang bertanding. Ini kan persoalan suka dan tidak suka, takut dan tidak takut," ujar Max Sopacua.