Amien Rais Bicara Soal Neraka Jahanam di Depan Jokowi, Teddy Gusnaidi: Merasa Hebat, Padahal Masuk Perangkap

- 11 Maret 2021, 16:45 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengomentari langkah Jokowi yang menerima kedatangan anggota TP3 yang dipimpin Amien Rais di Istana Kepresidenan, Selasa, 9 Maret 2021.
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengomentari langkah Jokowi yang menerima kedatangan anggota TP3 yang dipimpin Amien Rais di Istana Kepresidenan, Selasa, 9 Maret 2021. /Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club/

PR BEKASI - Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi mengomentari langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menerima kedatangan anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar FPI, yang dipimpin Amien Rais di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa, 9 Maret 2021.

Teddy Gusnaidi menilai, apa yang dilakukan Presiden Jokowi telah sukses menunjukkan kepada publik bahwa Amien Rais adalah tokoh yang tidak patut diteladani.

"Pak Jokowi berhasil menunjukkan ke publik bahwa Amien Rais adalah tokoh yang sangat tidak patut diteladani," kata Teddy Gusnaidi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @TeddyGusnaidi, Kamis, 11 Maret 2021.

Baca Juga: Sempat Marah, Maia Estianty Kini Bersyukur Ahmad Dhani Direbut: Saya Terima Kasih Sama yang Ambil

Baca Juga: Sebut Kiwil 'Pangeran', Maria Vania Tak Masalah Didekati Duda: Dia Itu So Sweet Banget

Baca Juga: Demokrat Versi KLB Akan Laporkan Kubu AHY ke Polisi, Razman Arif: Kami Menduga Terjadi Persekongkolan Jahat

Teddy Gusnaidi mengatakan bahwa sebelumnya Amien Rais pernah sesumbar akan menolak datang ke Istana, jika ada undangan dari Presiden Jokowi.

Menurutnya, sikap Amien Rais sangat tidak konsisten, karena setelah menolak, kini tiba-tiba memohon untuk dapat bertemu dengan Presiden Jokowi.

"Sebelumnya sesumbar menolak jika diundang Jokowi dan ketemu Jokowi di Istana. Sekarang Amien Rais yang memohon bertemu dan pertemuannya ternyata di istana. Inkonsisten," ujar Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Jokowi Happy-happy Saja, AS Hikam: Kalau Benar, Alangkah Menyedihkan Negara Ini

Lebih lanjut, Teddy Gusnaidi menilai bahwa Amien Rais sudah masuk dalam perangkap, karena bicara soal neraka di hadapan Presiden Jokowi.

"Amien Rais merasa hebat bisa bertemu dengan Jokowi, lalu bicara soal neraka. Padahal tanpa dia sadari, dia masuk dalam perangkap," kata Teddy Gusnaidi.

Teddy Gusnaidi pun menyakini bahwa tujuan Presiden Jokowi menerima kedatangan Amien Rais bukanlah untuk mendengarkan pendapatnya, tapi untuk menguji pendiriannya.

Baca Juga: Ungkap Alasan Digelarnya KLB, Darmizal: Ini Jalan Bagi Kader di Daerah untuk Bangkit dari Keterzaliman

"Saya yakin tujuan Jokowi bukan untuk mendengarkan ocehan ngawur, Jokowi hanya ingin menguji pendirian Amien, ternyata Amien lemah dan tidak punya pendirian," ujar Teddy Gusnaidi.

Sebelumya, Presiden Jokowi menerima kedatangan tujuh orang anggota TP3 enam laskar FPI, yang dipimpin Amien Rais, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, dirinya turut mendampingi Jokowi dalam menerima kedatangan tujuh orang anggota TP3, yang dipimpin Amien Rais.

Baca Juga: Soal Moeldoko yang Ikut KLB Demokrat, Mahfud MD: Presiden Jokowi Kaget, Tapi Happy-happy Saja Tuh

Mahfud MD menjelaskan, dalam pertemuan singkat selama 15 menit itu, anggota TP3 menyampaikan satu hal pokok tentang tewasnya enam laskar FPI yang diurai dalam dua hal.

"Pertama harus ada penegakan hukum sesuai ketentuan hukum, sesuai perintah Tuhan bahwa hukum itu adil. Kedua, ada ancaman dari Tuhan kalau orang membunuh orang mukmin tanpa hak, maka ancamannya neraka jahanam," ujar Mahfud MD.

Mahfud MD mengatakan, anggota TP3 menyatakan keyakinannya telah terjadi pembunuhan terhadap enam laskar FPI, dan meminta kasusnya dibawa ke pengadilan HAM, karena dinilai sebagai pelanggaran HAM berat.

Baca Juga: AHY Datangi KPU Serahkan Bukti KLB Ilegal, Teddy Gusnaidi: Yang Ajari Siapa Sih? Bikin Malu Saja!

"Itu yang disampaikan kepada presiden," ucap Mahfud MD.

Mahfud MD juga mengatakan, Jokowi sudah meminta Komnas HAM bekerja dengan penuh independen, menyampaikan laporannya apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan pemerintah.

Menurutnya, Komnas HAM juga sudah memberi laporan dan empat rekomendasi.

"Empat rekomendasi sepenuhnya telah disampaikan kepada Presiden, dan agar diproses secara transparan adil dan bisa dinilai publik," ujar Mahfud MD.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah