Kagumi Amien Rais yang Datangi Langsung Jokowi ke Istana, Musni Umar: Beliau Pemberani

- 13 Maret 2021, 08:33 WIB
Musni Umar (kiri) komentari sikap Amien Rais (kanan) yang temui Jokowi di Istana Negara.
Musni Umar (kiri) komentari sikap Amien Rais (kanan) yang temui Jokowi di Istana Negara. /kolase Instagram Musni Umar & ANTARA/Reno Esnir

PR BEKASI - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar menanggapi sikap mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Selasa, 9 Maret 2021.

Untuk Informasi, Amien Rais datang ke Istana Negara mewakili Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas di KM 50 tol Jakarta-Cikampek.

Dalam pertemuan itu Amien Rais mengingatkan Presiden Joko Widodo dan pihak yang hadir di Istana terkait ancaman neraka jahanam bagi orang yang membunuh orang mukmin tanpa hak.

Menanggapi hal tersebut, Musni Umar menilai Amien Rais adalah tokoh yang berani, cerdas, dan berilmu.

Baca Juga: Sebut Isu Radikalisme Dijadikan 'Alat Pukul', Din Syamsuddin: Cenderung untuk Enyahkan Lawan Politik

Baca Juga: Pernah Dukung Anies Soal Rumah DP 0, Ferdinand 'Tantang' Neno Warisman Minta Maaf: Malu Dong!

Baca Juga: Yakin Megawati Tak Setujui KLB Paksa Demokrat, Rachland Nashidik: Seperti Bunuh Diri Politik

"Amien Rais adalah tokoh reformasi. Beliau berilmu, cerdas, dan pemberani," tutur Musni Umar dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Pasalnya, Musni Umar mengukur penilaian tersebut melalui sepak terjang Amien dewasa ini.

"Dia bersama Abdullah Hehamahua memimpin TP3 untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat terhadap 6 laskar FPI. Amien juga mendirikan Partai Ummat," kata Musni Umar.

Perlu diketahui, kedatangan Amien Rais ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dibenarkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko POlhukam) Mahfud MD.

Baca Juga: PD Klarifikasi Intimidasi Intel ke Kadernya Keliru, Muannas Aladid: Masyarakat Hari Ini Sudah Jenuh

Mahfud mengungkap, kedatangan Amien Rais bersama Marwan Batubara dan rombongan meminta agar kematian 6 laskar FPI tersebut di bawa ke pengadilan HAM.

"Tujuh orang yang diwakili oleh Pak Amien Rais dan pak Marwan Batubara tadi menyatakan, mereka menyatakan keyakinan telah terjadi pembunuhan terhadap 6 laskar FPI dan mereka meminta agar ini dibawa ke pengadilan HAM karena pelanggar HAM berat, itu yang disampaikan ke presiden," ucap Mahfud MD.

Selain itu, Mahfud menyampaikan bahwa TP3 meyakini tewasnya 6 laskar FPI di KM 50 tol Jakarta-Cikampek merupakan pelanggaran HAM berat.

"Disampaikan dua hal atau satu hal pokok soal tewasnya laskar FPI yang itu diurai dalam dua hal. Pertama, harus ada penegakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum sesuai dengan perintah tuhan bahwa hukum itu adil dan yang kedua ada ancaman dari tuhan kalau orang membunuh orang mukmin tanpa hak, maka ancamannya neraka jahanam," jelas Mahfud.

Baca Juga: Majunya AHY Jadi Alasan 'Cabut' dari Demokrat, Ruhut Sitompul: Saya Sampai Pernah Minta Tolong ke Jokowi

Mahfud turut menerangkan, dalam pertemuan selama 15 menit tersebut, pembicaraan dilakukan secara singkat dan serius.

"Bicaranya pendek dan serius, hanya itu yang disampaikan oleh mereka, mereka yakin telah terjadi pembunuhan yang dilakukan dengan cara melanggar HAM berat, bukan pelanggaran HAM biasa, sehingga 6 laskar FPI itu meninggal," ucap Mahfud.

Sementara itu, sikap presiden setelah bertemu dengan TP3, lanjut Mahfud, sudah minta Komnas HAM bekerja dengan penuh independen.

"Presiden sudah minta Komnas HAM bekerja dengan penuh independen dan menyampaikan kepada presiden apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan Komnas HAM itu sudah memberikan laporan dan 4 rekomendasi," katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @musniumar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah