Bersyukur UAS Disebut Cocok Dampingi Anies di Pilpres 2024, Ferdinand Hutahaean: Amin, Semoga Jadi

- 13 Maret 2021, 20:35 WIB
Ferdinand Hutahaean (kiri) yang bersyukur UAS (kanan) disebut cocok dampingi Anies di Pilpres 2024 mendatang melalui akun Twitter resminya pada Jumat, 12 Maret 2021.
Ferdinand Hutahaean (kiri) yang bersyukur UAS (kanan) disebut cocok dampingi Anies di Pilpres 2024 mendatang melalui akun Twitter resminya pada Jumat, 12 Maret 2021. /Kolase foto dari Instagram @ustadzabdulsomad_official dan YouTube tvOneNews/

PR BEKASI - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyampaikan rasa syukurnya karena Ustaz Abdul Somad (UAS) disebut sebagai sosok yang cocok untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Komentar tersebut diucapkan oleh pendakwah Ustaz Yahya Waloni yang menyebut negara bukan hanya dimiliki oleh Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Dirinya juga berkomentar soal kecenderungan perpolitikan Indonesia didominasi wajah lama, terutama Pemilihan Presiden (Pilpres).

Oleh karena itu, Ustaz Yahya Waloni menyarankan masyarakat Indonesia untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang dengan calon wakilnya, Ustaz Abdul Somad.

Baca Juga: Anggap Refly Harun 'Barisan Sakit Hati' ke Megawati, Ruhut Sitompul: Hati-hati Bisa Masuk RS Jiwa Grogol

Baca Juga: AHY Dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Darmizal, Husin Shihab: Makin Berat Aja Nih

Baca Juga: Ditanya Cincinnya dari Atta Halilintar Berlian atau Bukan, Aurel Hermansyah: Batu Karang deh Kayanya 

Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean mengaku bersyukur dan berucap amin agar hal tersebut bisa terealisasi.

"Amin, semoga jadi berpasangan 2024," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 12 Maret 2021.

Namun, alasannya merestui pasangan Anies-UAS tersebut karena agar mudah dikalahkan oleh capres-capres lain di Pilpres 2024.

"Supaya kami tak perlu cape untuk mengalahkan," kata Ferdinand Hutahaean.

Awalnya dalam video yang diunggah kanal YouTube Laporan Harian tersebut, Ustaz Yahya Waloni menjelaskan perihal langkanya BBM di Indonesia khususnya jenis Premium

Baca Juga: Kemungkinan Kolaborasi Tesla Dan Tata Motors Muncul ke Permukaan, Diskusi Tahap Awal Telah Dimulai 

Kemudian, dirinya pun mengaitkan jenis BBM tersebut dengan Presiden Jokowi.

“Susah sekarang ini, sejak Jokowi jadi presiden, susah Premium,” ungkapnya.

“Hantam terus, padahal sudah selesai Pilpres,” tambahnya.

“Ini negara ini bukan milik Jokowi dan Prabowo, 2024 pilih Anies Baswedan,” sambungnya sembari mengaminkan ucapannya.

Ia kemudian mengemukakan pendapatnya menyoal Anies Baswedan yang dinilainya adalah seseorang yang gagah.

“Pak Anies Baswedan, gagah, ganteng orangnya,” kata Ustaz Yahya Waloni.

Baca Juga: Pemprov DKI Raih Penghargaan dari BNPB, Musni Umar: Ini 'Hadiah' bagi Para Pembenci Anies Baswedan 

Perlu diketahui, Ustaz Yahya Waloni sebelumnya terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.

Ceramahnya terkenal frontal dan blak-blakan. Kerap kontroversial dengan topik utamanya misionaris dan kristenisasi.

Ustaz Yahya diberi nama Yahya Yopie Waloni, lahir di Kota Manado 30 November 1970. Dia lahir di tengah-tengah keluarga Minahasa yang taat pada agama Kristen.

Ustaz Yahya Waloni pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.

Dia pernah menetap di Sorong sejak tahun 1997 - 2004 karena pindah ke Balikpapan. Di sana, dia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.

Baca Juga: Bahaya Batu Bara Dihapus dari Limbah B3, KLHK: Keputusan Kami Bukan karena Dipaksa Orang 

Pada 2006, Ustaz Yahya Waloni pindah ke Kota Cengkeh, Tolitoli. Di Tolitoli, dia mendapatkan bimbingan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lewat penuturan Ustaz Yahya Waloni dalam beberapa ceramahnya, publik mengetahui kapan peristiwa ustaz Yahya bersama keluarganya pindah Islam.

Berdasarkan penuturannya, Ustaz Yahya bersama istri memeluk Islam secara sah pada Rabu, 11 Oktober 2006, Pukul 12.00 Wita melalui tuntutan Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa.

Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopi Waloni diganti menjadi Muhammad Yahya. Nama istrinya Lusiana diganti menjadi Mutmainnah.

Nama anak-anaknya pun ikut diganti, Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, dan Zakaria tetap menggunakan nama tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah