Network
PR BEKASI - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sangat percaya bahwa inspirasi tidak datang lewat meditasi tetapi inspirasi datang melalui interaksi.
Disampaikan Anies Baswedan, semakin sering melakukan interaksi maka akan semakin muncul inspirasi, dan interaksi tidak harus dilakukan dengan yang sepemahaman.
"Interaksi itu bisa dengan yang beda pemahaman," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Bang Arief pada Senin, 14 Maret 2021.
Anies mengatakan kadang-kadang orang merasa khawatir untuk berdebat, namun dirinya sendiri tidak pernah khawatir untuk melakukan debat.
Baca Juga: Tegaskan Jokowi Tolak Presiden 3 Periode, Muannas Alaidid: Kok Kalian Goda dan Paksa?
Baca Juga: Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2021 Sudah Dibuka, Simak Jadwal dan Tata Cara Daftarnya
Menurutnya diskusi cukup dilakukan dengan rileks saja karena dalam berdiskusi bukan persoalan menang atau kalah, bukan pertandingan.
Anies mengakui kalau dia sangat percaya perdebatan atau perbedaan pandangan adalah proses pengayaan pemikiran, dan teman debat adalah teman berpikir.
"Lawan debat adalah teman berpikir. Ada yang bilang lawan badminton ya teman olahraga, nggak seru badminton sendirian. Tapi ini yang susah itu kalau kita main badminton di smash marah, jangan dong, yang nggak boleh itu lempar raket," ucapnya.
Dia mengungkapkan bahwa di dalam permainan badminton pun mempunyai aturannya sendiri.
Ketika bermain smash boleh dilakukan tetapi jangan tersinggung saat di-smash.
Sebab itu, Anies memaparkan saat mengelola Jakarta maka dijalankan dengan sebuah rencana untuk kemudian rencana itu dijalani dan dikomunikasikan, lalu ditunjukkan hasilnya.
Dia menyebut Jakarta sebagai kota yang kompleks, walaupun begitu kota ondel-ondel ini juga memberikan kesempatan yang luar biasa.
"Karena itulah saya mendorong sekali jangan sampai orang berada di Jakarta hanya untuk mencari penghidupan," ujarnya.
Dia ingin masyarakat yang mencari peruntungan di Jakarta juga harus mendapatkan kehidupan yang membahagiakan, sebagai contoh orang-orang yang bekerja, saat proses berangkat dan pulang kantor itu harus ada suatu pengalaman di dalam perjalanan mereka.
Dia tak ingin hanya sebatas perjalanan saja, di dalamnya dapat memberikan suatu pengalaman tersendiri atas kota tersebut.
Tujuan pembangunan akan dilakukan di setiap titik di DKI Jakarta, tetapi jelas dalam pembangunan itu tidak mungkin berlangsung di semua tempat dalam waktu yang sama.
"Insya Allah akhir tahun ini wajah (Jakarta) banyak sekali berubah." kata Anies Baswedan.***
