"Bangsa kita pun juga tidak membutuhkan perpanjangan masa jabatan presiden sama sekali," tutur Jimly Asshiddiqie.
Jngn ada yg trpancing dg wacana masa jabatan presiden 3 periode. Ini ide yg buruk dari semua seginya &cuma dgulirkan sbg jebakan sj. Bngsa kt pun jg tdk mbutuhkan prpanjangan masa jbtn prsiden sama sekali. Maka kalo ada ide prubahan trbatas UUD, jngn kaitkan dg isu 3 periode ini.— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) March 14, 2021
Jimly Asshiddiqie menyebutkan bahwa kalau ada ide perubahaan terbatas terhadap Undang-Undang Dasar, tetapi jangan semua dikaitkan dengan isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Baca Juga: Posisi Gubernur sebagai Ikhtiar, Anies Baswedan: Kita Ingin Ibu Kota yang Ramah dan Teduh
"Maka kalo ada ide perubahan terbatas UUD, jangan kaitkan dengan isu 3 periode ini," tutur Jimly Asshiddiqie.
Sebelumya, wacana mengenai tiga periode jabatan presiden kembali menjadi buah bibir di publik.
Wacana itu pun semakin kencang berhembus terutama melihat dinamika politik di tanah air yang terjadi saat ini.
Hal tersebut kemudian dicurigai oleh Amien Rais dengan mengatakan adanya skenario besar agar presiden boleh menjabat tiga periode di rezim Presiden Jokowi.
Menurut mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, hal tersebut terlihat dari beberapa tokoh yang memperlihatkan dukungan terhadap kebijakan tersebut.
Salah satunya adalah politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono yang mengusulkan adanya amandemen terhadap UUD 1945.
Namun sejak awal isu ini mengemuka, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan menjabat selama 3 periode.