Menanggapi hal tersebut, Ferdinand menilai dugaan kasus korupsi telah merugikan APBD DKI Jakarta besar-besaran.
"Berita yang beredar dari 9 lokasi rumah Dp 0 persen yang dilaporkan ke KPK, diduga kuat telah merugikan negara hingga Rp1 triliun. Luar biasa korupsi besar-besaran APBD DKI Jakarta era Anies Baswedan, belum lagi Formula E yang juga triliunan," kata Ferdinand Hutahaean.
Berita yg beredar, dari 9 Lokasi Rumah DP 0% yang dilaporkan ke @KPK_RI diduga kuat merugikan keuangan negara hingga Rp. 1 Trilliun.
Luar biasa korupsi besar2an APBD DKI Jakarta era @aniesbaswedan , belum lg Formula E yg jg Trilliunan.
Yg begini dipuji berprestasi? Gendeng...!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 15, 2021
Selain itu, Ferdinand Hutahaean juga menanggapi pengakuan ketidaktahuan Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria terkait teknis pengadaan lahan rumah DP 0 rupiah.
"Tidak mungkin gubernur tak mengetahui proses pengadaan ini. Bohong," tutur Ferdinand Hutahaean.
Pasalnya, lanjut Ferdinand, sejumlah lahan tersebut telah merugikan APBD DKI Jakarta besar-besaran.
"Korupsi rumah DP 0 persen di Munjul Pondok Rangon sekitar 50 persen dari total pembelian. Dari belanja +/- Rp217 miliar, kerugian negara diduga +/- Rp 100 miliar. Ada selisih harga +/- 5,2 juta/meter. Ini korupsi gila dan paling nekat," ucap Ferdinand Hutahaean.
Korupsi Rumah DP 0% di Munjul Pondok Rangon sekitar 50% dr total pembelian. Dr belanja +/- Rp.217 M, kergian negara diduga +/- Rp.100 M. Ada selisih harga +/- Rp.5,2 Jt/Mtr. Ini korupsi gila dan paling nekad.
Tidak mungkin Gubernur tak mengetahui proses pengadaan ini. Bohong..!!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 15, 2021
Oleh karena itu, Ferdinand Hutahaean mengatakan pemujaan prestasi Anies Baswedan tidak tepat lantaran dugaan kasus korupsi tersebut.
"Yang begini dipuji berprestasi? Gendeng," ujar Ferdinand Hutahaean dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 16 Maret 2021.***