Namun, pernyataan Najwa Shihab itu dibantah oleh M Qodari dan Arief Poyuono, dan menyebut bahwa Fadjroel Rachman lah yang selama ini terjebak dalam masa lalu.
"Masa depan, beliau (Fadjroel Rachman) yang orang masa lalu, terjebak oleh masa lalu, situasi masa lalu," ujar M Qodari.
"Kalau Bang Fadjroel itu masa lalu. Ketakutan, kalau lebih dua periode bisa otoriter, bisa korupsi, enggak. Saya kan tidak bilang, kita amandemen, presiden seumur hidup, enggak, hanya menambah satu periode. Dua periode juga banyak yang korupsi kok," ujar Arief Poyuono.
Fadjroel Rachman lantas mengatakan bahwa apa pun alasannya, sudah cukup masa jabatan presiden selama dua periode, tidak perlu diperpanjang lagi.
"Saya pikir enough is enough, cukuplah. Itu sudah masa lalu, mari kita sama-sama menatap ke masa depan dengan dengan konstitusi yang ada," ujar Fadjroel Rachman.
Namun, lagi-lagi pernyataan Fadjroel Rachman itu dibalas oleh Arief Poyuono bahwa sesungguhnya dia mengusulkan Jokowi tiga periode, agar masa depan Indonesia cerah.
"Loh, justru saya ingin menatap masa depan yang cerah, karena kejadian hari ini memaksa kita bahwa harus ada amandemen UUD 1945 untuk penambahan periode masa jabatan presiden," kata Arief Poyuono.***