Lebih lanjut, beberapa kali Gede Pasek tampak diduga mengomentari perihal polemik yang terjadi di dalam Partai Demokrat.
Dia mengatakan ada fenomena kebakaran jenggot ketika fakta demi fakta sejarah hadir di permukaan.
Menurutnya, sejarah tidak akan bisa dimanipulasi ketika pelaku sejarahnya masih dapat mengungkapkan kesaksian.
Kopi itu pahit tetap diminati. Jamu itu pahit tp menyehatkan. Hanya orang berpikiran sehat menikmatinya. Begitu juga fakta sejarah, jika sekarang tawon2 menyengat ngawur krn tdk bisa terima pahitnya fakta sejarah maka saya paham. Mereka tawon bermental abdi dalem.#DahGituAja— GPS #DahGituAja (@G_paseksuardika) March 21, 2021
"Ini bukan drakor, lagu apalagi puisi. Sehingga tidak perlu bangun narasi mengiba-iba," katanya.
Dia pun sempat menanggapi soal perkataan dari mantan istri pendiri Partai Demokrat, Vence Rumangkang, dengan menautkan cuitan dari anak almarhum Vence yakni, Vera Febyanthy.
Kicauan Gede Pasek terbaru yang diduga juga berkaitan dengan Demokrat adalah menyatakan kopi itu pahit tetap diminati.
Dia melanjutkan jamu memang pahit tapi menyehatkan, menurutnya hanya orang berpikiran sehat menikmatinya. Dikatakannya bahwa hal yang sama pun terjadi pada fakta sejarah.
"Begitu juga fakta sejarah, jika sekarang tawon-tawon menyengat ngawur karena tidak bisa terima pahitnya fakta sejarah maka saya paham. Mereka tawon bermental abdi dalem," cuit Gede Pasek.***