Pesan Freddy Budiman untuk Fikri: Jadilah Pribadi Kuat dan Berada di Lingkungan Positif, Jangan Ikuti Ayah

- 24 Maret 2021, 21:13 WIB
Bapaknya gembong narkoba dieksekusi mati, anak Freddy Budiman rupanya berprestasi
Bapaknya gembong narkoba dieksekusi mati, anak Freddy Budiman rupanya berprestasi /ANTARA (M Risyal Hidayat)/Instagram @fernandfikri

PR BEKASI - Freddy Budiman dikenal sebagai sosok gembong narkoba kelas kakap di Indonesia dengan jaringan kelas Internasonal yang dimilikinya.

Freddy Budiman sebenarnya berasal dari latar belakang keluarga yang berkecukupan di Surabaya.

Kasusnya terungkap pada Maret 2009 saat polisi menggeledah kediamannya di Apartemen Surya, Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi pun menemukan 500 gram sabu hingga divonis tiga tahun empat bulan.

Mengenang sosok sang ayah, Fikri Fernanda Budiman, salah satu putra Freddy Budiman, menceritakannya kepada Gritte Agatha.

Baca Juga: HRS Diusulkan JadI Duta Vaksin Coid-19 untuk Redam Isu AstraZeneca Mengandung Babi, Wiku Adisasmito Buka Suara

Baca Juga: Amora Berikan Hadiah pada Sang Ibu, Krisdayanti: Terimakasih Sudah Mewakili Semua Anak Mami untuk Memberi Lagu

Baca Juga: Sidang Habib Rizieq Akan Digelar Offline, Munarman: Semata-mata karena Pertolongan Allah 

Pada saat itu, Fikri masih berusia lima tahun namun sudah ditinggal sosok ayah. Bahkan Fikri sudah harus mengunjungi banyak tempat jeruji besi demi menemui sang ayah.

Dalam kanal YouTube Gritte Agatha, Fikri menceritakan sosok sang ayah yang tidak banyak orang tahu di balik sosok 'kriminal' yang dianggap banyak orang.

Menurut Fikri, alasan ayahnya menjualkan narkoba karena faktor lingkungan bukan dari faktor ekonomi keluarga.

Freddy Budiman pernah berpesan kepada Fikri ahgar ia bersekolah di asrama karena Fikri harus berada di lingkungan yang lebih positif dalam pergaulan.

Bahkan Freddy Budiman meminta agar Fikri untuk tidak mengikuti jejaknya.

Baca Juga: PDIP Luncurkan Buku 'Merawat Pertiwi', Hasto Kristiyanto: Bu Mega Ajarkan Kami, Politik Itu Merawat Kehidupan  

"Bokap gua juga ngajarin kehidupan selama gue berkunjung ke lapas, dia sama sekali gak ungkit tentang kasusnya, malah bokap seakan-akan bilang bisa bebas suatu saat nanti," ungkap Fikri.

Saat ini Fikri sudah berani mengungkapkan bahwa ia adalah anak dari bandar narkoba kelas Internasional.

Saat berita tersebar saat itu, Fikri merasa masih terlalu kecil, ia pun malu dan takut. Bahkan ia sampai tidak tahu kalau ayahnya adalah bandar narkoba.

Tidak lupa, Freddy Budiman sempat berpesan bahwa Fikri harus ada di lingkungan yang positif karena lingkungan akan berdampak di kehidupan masa depan.

"Fikri sudah ikhlas dan memaafkan ayah karena semua yang ayah kerjakan menurut gue salah, tapi ayah gue hebat bisa mempersiapkan kematiannya sampai ustaz bisa membimbingnya," ungkap Fikri.

Baca Juga: Seringkali Ditawari Utang, Menkeu Sri Mulyani Imbau Masyarakat: OJK Selalu Bilang Hati-hati dengan Fintech 

Sebelumnya diketahui bahwa setelah bebas, Freddy Budman kembali harus menjalani hukuman hingga divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Barat pada 15 Juli 2013 dengan kasus peredaran narkoba dari balik jeruji besi.

Freddy Buiman kedapatan melakukan penyelundupan sebesar 1.412.476 butir ekstesi pada tahun 2012 dari China. Dalam sejarah Indonesia, kasus ini menjadi paling besar dalam 10 tahun terakhir.

Bukan hanya itu saja, banyak hal lain yang menyebabkan Freddy Budiman divonis hukuman mati.

Proses eksekusi mati dilakukan di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada 29 Juli 2016 pukul 20.00 WIB.

Freddy kemduian dikebumikan di Surabaya, Jawa Timur dengan meninggalkan istri, anak perempuan, dan anak laki-lakinya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Gritte Agatha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah