Masih dalam Tahap Penelitian, Vaksin Sinovac Belum Dipastikan Aman untuk Anak-Anak

- 25 Maret 2021, 10:22 WIB
Ilustrasi - Petugas kesehatan melakukan vaksinasi tetanus difteri (Td) kepada siswa kelas II dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Saraswati 6 Denpasar, Bali, Kamis, 5 November 2020.
Ilustrasi - Petugas kesehatan melakukan vaksinasi tetanus difteri (Td) kepada siswa kelas II dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Saraswati 6 Denpasar, Bali, Kamis, 5 November 2020. /ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz/ANTARA FOTO

Saat ini sejumlah pihak sedang meneliti keamanan vaksin Covid-19 untuk anak pada rentang usia di bawah 16 tahun.

"Saya juga pernah baca yang remaja ada salah satu vaksin yang 16 tahun mulainya dari remaja," katanya.

Baca Juga: Travelling di Bali, Wanita Ini Tanpa Sadar Lolos dari Kematian Usai Pegang Hewan Mematikan 

Iris Rengganis menambahkan penggunaan vaksin untuk kelompok anak harus dilakukan secara bertahap karena usia anak rentan terhadap penularan Covid-19.

"Usia anak justru perlu divaksin, tapi untuk penelitian pun lebih hati-hati, makanya diambil usia aman 18 hingga 59 tahun," katanya.

Direktur medis Sinovac, Gang Zeng, mengatakan uji klinis tahap awal dan menengah dari 550 lebih subjek menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan memicu respons kekebalan.

Dua penerima vaksin usia tiga tahun dan enam tahun mengalami demam tinggi sebagai respons terhadap vaksin.

Dirinya juga mengatakan vaksin Covid-19 Sinovac aman dan mampu memicu respons kekebalan tubuh pada anak-anak dan remaja.

Baca Juga: Hasil Piala Menpora Grup D: Frets Butuan Bantu Persib Bandung Tahan Imbang Bali United 

Hal tersebut dikatakan oleh Gang Zeng dalam siaran pers yang dilakukan pada Senin, 22 Maret 2021.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x