Kubu KLB PD Juluki Moeldoko 'Jenderal Santri', Yan Harahap: Tapi Kok Begal Partai Orang?

- 27 Maret 2021, 18:37 WIB
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap merasa ngeri bahwa seorang begal partai seperti Moeldoko dapat dilabeli sebagai ‘Jenderal Santri’. /instagram.com/@yanharahap
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap merasa ngeri bahwa seorang begal partai seperti Moeldoko dapat dilabeli sebagai ‘Jenderal Santri’. /instagram.com/@yanharahap /

PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat Yan Harahap turut memberi tanggapan terkait kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serving yang menjuluki Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moledoko dengan sebutan 'Jenderal Santri'.

Terkait pelabelan sebagai Jenderal Santri tersebut, sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu penggagas dan penggerak KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, yaitu Darmizal.

Darmizal menyebut julukan itu diberikan karena Moeldoko selain memiliki prestasi gemilang di dunia militer hingga berhasil menjadi Panglima TNI, ia juga memiliki sifat religius yang baik. Hal itu terlihat saat dirinya sedang menjadi imam dalam salat.

"Moeldoko bukan hanya cakap dan berprestasi sebagai Panglima TNI, tetapi ternyata juga beliau seorang pemimpin yang mampu memimpin shalat (Imam) dan memiliki bacaan yang baik," kata Darmizal, Jumat, 26 Maret 2021.

Baca Juga: Disebut Berjasa dan Layak Diberi Jabatan oleh Jokowi, Fahri Hamzah: Saya Terbiasa Dipilih Rakyat

Baca Juga: Ancam Bunuh Mantan PM Mahathir Mohamad, Polisi Malaysia Tangkap 6 Orang Teroris Salah Satunya WNI

Baca Juga: Anies Baswedan Curhat Soal Putrinya yang Sempat Terpapar Covid-19: Suara di Dengar Lewat Telepon

Darmizal menyebut berdasarkan kekaguman atas segala pencapaian itulah, kini pihaknya memberikan julukan kepada Moeldoko, yaitu Jenderal Santri.

"Kami semakin bangga dengan Ketum (Pak) Moeldoko yang juga seorang Santri," ucapnya.

Lebih lanjut, Darmizal sangat meyakini bahwa dengan segala prestasi dan kebaikan dalam sosok Moeldoko tersebut dapat membuat meningkatnya pamor Partai Demokrat kubu KLB dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan datang.

"Figur Moeldoko diyakini akan menjadi nilai jual elektoral dalam persiapan pemilu mendatang. Sebab, dengan keadaan ini, figur Moeldoko dapat menjadi representasikan kekuatan Nasionalis-Religius sebagai fondasi utama bangsa Indonesia," ujarnya.

Menanggapi pernyataan Darmizal tersebut, Yan Harahap selakuk kader Demokrat kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono mengaku heran seorang Moeldoko dapat dilabeli dengan julan Jenderal Santri.

Baginya sungguh tidak masuk akal bagaimana seorang seperti Moeldoko yang ingin merebut paksa dan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dapat dijuluki sebagai seorang Jenderal Santri.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Sumarno Berhasil Ditangkap, Mama Rosa Percaya Kalau Andin Bukan Pembunuh Roy?

Hal ini diungkapkan Yan Harahap memalui cuitan akun Twitter pribadinya, Sabtu, 27 Maret 2021.

"Jenderal Santri, tapi tukang 'begal partai orang'?" kata Yan Haraham.

"Di situ kadang saya merasa ngeri!" sambungnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @YanHarahap, Sabtu, 27 Maret 2021.

Sebelumnya, Moeldoko sendiri diketahui merupakan ketua umum terpilih dalam KLB Demokrat yang diselenggarakan di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Pada Jumat, 5 Maret 2021.

Moeldoko terpilih usah berhasil mengalahan perolehan suara dari mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie dalam proses voting di acara KLB tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @YanHarahap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x