Pelaku Bom Makassar Titip Surat Wasiat untuk Orang Tua, Kapolri: Isinya Pamitan dan Siap Mati Syahid

- 30 Maret 2021, 13:24 WIB
Petugas kepolisian berjaga di lokasi ledakan  bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pelaku L meninggalkan surat wasiat.
Petugas kepolisian berjaga di lokasi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pelaku L meninggalkan surat wasiat. /Arnas Padda/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Salah satu pelaku bom bunuh diri di gerbang depan Gereja Katedral di Makassar yang berinisial L menitipkan sebuah surat wasiat kepada orangtuanya sebelum menjalankan aksinya.

Tentang adanya surat wasiat yang ditinggalkan pelaku L untuk orang tuanya, diketahui usai pihak kepolisian melakukan penyelidikan mendalam serta meminta keterangan terhadap pihak-pihak terkait.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konfrensi persnya di Mapolda Sulawesi Selatan Makassar pada Senin, 29 Maret 2021.

“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya,” kata Kapolri Listyo Sigit.

Baca Juga: Temukan Atribut FPI di Lokasi Penangkapan Terduga Teroris, Densus 88 Siap Dalami Lebih Lanjut

Baca Juga: Soal Fenomena Pasutri Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri, Mantan Teroris: Ini Ciri Khas Jaringan Teroris di Makassar

Baca Juga: 1 dari 4 Terduga Teroris Terbukti Bagian Eks FPI, Guntur Romli: Yang Lebih Ngeri Lagi Anies Dukung Mereka

“Yang isinya berpamitan dan mengatakan siap untuk mati syahid,” sambungnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 30 Maret 2021.

Diketahui pelaku eksekutor bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tersebut berjumlah dua orang. Kedua pelaku aksi teror bom bunuh diri tersebut tewas seketika usai melancarkan aksinya dengan meledakan bom yang mereka bawa itu.

Pihak kepolisian menyebut kedua pelaku dalam teror bom bunuh diri di Makassar yang berinisial L dan YSF merupakan pasangan suami istri yang baru saja menikah sekitar enam bulan yang lalu.

Keterangan ini didapatkan oleh polisi dari Rizaldi, yaitu salah seorang anggota dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina pada 2018. Rizaldi sendiri berhasil ditangkap pihak kepolisian pada Januari 2021.

Baca Juga: Ingin Tetap Mesra dengan Adam Sampai Maut Memisahkan, Inul Daratista: Toh Rasanya Cucakrowo Gitu-gitu Aja

Rizaldi menuturkan kedua pelaku aksi bom bunuh diri di Makassar yang berinisial L dan YSF, dinikahkan olehnya sekitar enam bulan yang lalu itu.

Hingga saat ini, Listyo Sigit menyampaikan Densus 88 telah meringkus empat tersangka yang terlibat dalam aksi bom di Gereja Katedral Makassar tersebut.

“Perkembangan dari peristiwa kejadian bom terjadi kemarin, maka sampai dengan hari ini, kita mengamankan 4 orang tersangka yakni AS, SAS, MR, dan AA,” ucapnya.

Sebelumnya, diberitakan sebuah bom meledak di pintu gerbang Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, pada Minggu pagi menjelang siang, pukul 10.30 WITA.

Baca Juga: Ungkap Pentingnya Keadilan bagi Habib Rizieq, Musni Umar: Ini Tuntutan Masyarakat

Ledakan bom tersebut terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar tersebut saat para jemaat gereja sedang melakukan ibadah di Gereja Karedral Kota Makassar itu.

Diketahui setelahnya bahwa peristiwa tersebut merupakan sebuah aksi bom bunuh diri yang mana pelaku telah dinyatakan tewas dalam insiden itu.

Dalam insiden bom bunuh diri ini, dua orang dinyatakan meninggal di tempat yang tak lain adalah pelaku dalam aksi teror pada hari minggu tersebut.

Adapun 20 orang lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan bom dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat guna menjalani perawatan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah