Politisi yang saat ini tidak terdaftar sebagai kader partai politik manapun tersebut mengaku tidak akan ngotot untuk bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia tersebut apabila tidak ada kesempatan baginya.
"Kalaupun tidak (maju) ya tidak ada penyesalan, bagi saya jabatan itu hanya ibadah, jabatan hanya sementara, jabatan ini hanya untuk kebermanfaatan," katanya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1442 Hijriyah Seluruh Indonesia Sudah Dapat Diakses
Ia mengatakan ke depannya yang paling penting untuk pemimpin Indonesia adalah harus mampu membawa negara ini maju, seperti negara-negara besar dunia lain.
Ridwan Kamil menambahkan, saat ini dunia demokrasi Indonesia sedang dalam kondisi yang kurang baik.
Bahkan menurutnya, perpecahan akibat Pilpres 2019 yang lalu masih belum usai meski pemilihan sudah lama selesai.
Dirinya meminta masyarakat kembali bersatu tanpa mencari perbeda akibat pilihan politik yang berbeda.
"Anggap pilkada atau pilpres seperti kompetisi badminton saja. Selesai tanding, selesai. Jangan seperti sekarang, kita sibuk mencari perbedaan, tapi lupa dengan persamaan," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi juga memberikan dukungan untuk teman satu almamaternya saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.