Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Balai Veteriner Lampung guna mengatasi virus ASF yang menyerang babi hutan tersebut.
Baca Juga: Resmi Menyandang Status Sebagai Orangtua, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Jelaskan Arti Nama Sang Anak
Dalam waktu dekat, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten OKU juga akan turun ke desa-desa guna memberikan edukasi kepada masyarakat tentang virus ASF yang menyerang babi hutan agar masyarakat tetap tenang.
"Sosialisasi ini dilakukan agar masyarakat tidak panik dengan adanya virus ASF," katanya menegaskan.
Dia menjelaskan, virus ASF adalah penyakit pada babi yang sangat menular.
Virus tersebut diketahui dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.
Virus ini dikelompokkan dalam grup I dalam sistem klasifikasi Baltimore, yaitu virus DNA dengan untai ganda.
Virus ASF yang pertama kali muncul di Medan, Sumatera Utara ini diketahui sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap desinfektan.
Namun, kata dia, virus ini tidak berbahaya bagi manusia karena tidak dapat ditularkan dari hewan yang terinfeksi ASF.