Insiden kebakaran kilang minyak Balongan tersebut pun mengakibatkan kerugian mencapai 400.000 barel.
Baca Juga: Puluhan Orang Dilaporkan Tewas dalam Kecelakaan Kereta Paling Mematikan di Taiwan
Dugaan awal, pihak Pertamina menyebut kebakaran terjadi setelah adanya petir yang menyambar di salah satu tangki.
Pakar dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB tersebut pun mengatakan bahwa petir memungkinkan menjadi penyebab terbakarnya tangki Kilang Balongan.
Terlebih, Reynaldo Zoro mengungkapkan bahwa petir tropis memang memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan petir subtropis.
Dia menjelaskan bahwa petir tropis memiliki sambaran tinggi, amplitudo besar, gelombang sangat curam, impulse force yang bisa menghancurkan, dan muatan arus petir jauh lebih besar.
Baca Juga: Dorong Gernas BBI Lewat #UMKMJabarPaten, Ridwan Kamil: Kita Ini Negeri UMKM, Bukan Konglomerasi
Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini: Andin dan Aldebaran Dapat Bukti Baru dari Daniel, Elsa Semakn Tersudutkan
“Sebenarnya tangki-tangki Pertamina memenuhi standar pengamanan. Hanya saja, karena petir tropis memang sangat kuat, bisa membuat tangki berlubang,” kata Reynaldo Zoro, Jumat 2 April 2021, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.